Suara.com - Pengamat otomotif Nasional, Dr Yannes Martinus Pasaribu dari Institut Teknologi Bandung mengungkapkan, penetapan sistem ganjil genap yang awalnya difungsikan untuk mengurangi kemacetan jalan bisa dilakukan oleh pihak berwenang sebagai salah satu solusi di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Menurutnya terlepas dari logis atau tidaknya, berbagai upaya tampaknya sudah dan sedang terus dilakukan para stakeholders demi menekan laju ledakan Covid-19 setidaknya hingga 20 Juli 2021.
"Intinya, perlu dikembangkan cara agar masyarakat semakin tidak nyaman berlalu lalang di jalan selama masa PPKM darurat," ujar Dr Yannes Martinus Pasaribu saat dihubungi Suara.com.
Saat ini, ia menyatakan banyak metoda yang sudah dilakukan untuk mengurangi aktivitas yang berpotensi membuat orang jadi saling berdekatan dalam aktivitas ekonomi dan sosial. Mulai dari penutupan semua tempat yang berpotensi menjadi pusat penumpukan massa tetap harus dilakukan dengan pengawasan yang ketat.
Hasilnya, dilema pasti terjadi. Pemaksaan pengurangan mobilitas di atas 50 persen berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi sehingga berpeluang meningkatkan tekanan psikologis masyarakat.
"Sekarang sebenarnya semua dikembalikan kepada masyarakat. Pilih selamat dan sehat tapi ekonomi serta psikologis tertekan atau pilih ekonomi berjalan dan aktivitas sosial lancar tapi terjangkit Covid -19 varian baru yang mematikan ini," ungkap Dr Yannes Martinus Pasaribu.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menetapkan PPKM Darurat Pulau Jawa-Bali untuk menekan laju penularan virus corona (Covid-19). PPKM darurat ini berlaku 3-20 Juli 2021. Presiden menyebut PPKM Darurat akan berlaku di enam provinsi dan 44 kabupaten di Jawa-Bali.
Tag
Berita Terkait
-
Agar Tak Senasib Timor-Esemka: Mobil Nasional Ala Prabowo Harus Bebas Politik, Kualitas Nomor Wahid
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Indosat Lebarkan Sayap Hadirkan Solusi Berteknologi AI ke Bisnis Ritel : One Stop Solution
-
Arrangely.io: Selamat Tinggal Rumitnya Aransemen Lagu! Solusi Digital Musisi Era 4.0 Telah Hadir
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
Terkini
-
6 Pilihan Oli Honda Supra X 125 Terbaik untuk Atasi Mesin Kasar Bagi Para Rider Harian
-
Changan Debut 2 Mobil Listrik di GJAW 2025
-
Lebih Murah dari Honda BeAT, Raptor GX150 Bikin Ketar-ketir Yamaha NMAX
-
Bukan Maung Pindad, Inikah Mobil Nasional Buatan TMI yang Dijanjikan Prabowo Hadir 3 Tahun Lagi?
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Insiden MG ZS EV "Terbang" ke Lobi Hotel: Pelajaran Mahal Buat yang Baru Pindah ke Mobil Listrik
-
Tim Balap TGRI Kunci Gelar Juara Nasional Sprint Rally 2025
-
19 Mobil Nasional yang Pernah Eksis, Mampukah Proyek Era Prabowo Mengakhiri Kutukan Kegagalan?
-
7 Motor Listrik Terbaik Seharga iPhone 17 yang Nyaman dan Kuat Tanjakan
-
5 Fakta Pindad Maung: OTW Jadi Mobil Wajib Menteri Prabowo, Segini Harganya