Suara.com - Gas hidrogen dianggap sebagai alternatif bahan bakar fosil yang lebih ramah lingkungan, terutama di bidang transportasi. Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa proses untuk menghasilkan hidrogen ternyata tidak ramah lingkungan.
Seperti dilaporkan Autoevolution, para peneliti menganggap bahwa hidrogen bukanlah bahan bakar nol emisi, atau bahkan bahan bakar rendah emisi.
Alasannya, sebagian besar hidrogen yang digunakan saat ini berasal dari gas alam. Sementara proses ekstraksinya memakan energi dan menghasilkan cukup besar karbon dioksida.
Namun beberapa metode baru untuk menghasilkan nitrogen telah ditemukan, yaitu hidrogen biru dan hidrogen hijau.
Hidrogen biru mengacu pada teknologi penyimpanan karbon dioksida yang menangkap gas sebelum mencapai atmosfer dan memompanya ke bawah tanah dalam upaya untuk menjauhkannya dari atmosfer.
Tetapi metode ini dinilai sangat mahal dan kompleks. Pasalnya masih membutuhkan gas alam yang merupakan bahan bakar fosil, masih menggunakan metode produksi yang sama dan melepaskan metana yang telah terbukti sebagai gas rumah kaca.
Tercatat jejak hidrogen biru dalam emisi gas rumah kaca menghasilkan lebih dari dua puluh persen jejak gas alam atau batu bara yang dibakar untuk proses pemanasan.
Alternatifnya, para peneliti hidrogen hijau jauh lebih ramah lingkungan. Metode ini bersumber dari air melalui proses elektrolisis.
Satu-satunya cara agar metode memperoleh hidrogen hijau juga ramah lingkungan adalah jika proses elektrolisis bisa diperoleh dari sumber terbarukan.
Baca Juga: General Motors dan Wabtec Kolaborasi, Lokomotif Siap Gunakan Sel Hidrogen
Berita Terkait
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Transportasi Publik Jakarta Peringkat 17 Dunia, Terbaik Kedua di ASEAN Ungguli KL dan Bangkok
-
Berkat BRI, Produk Diaper Ramah Lingkungan Dari UMKM Asal Surabaya Ini Kian Diminati
-
Rahasia di Balik Produk Ramah Lingkungan: Kolaborasi Canggih yang Bikin Bumi Lebih Sehat!
-
BMW dan Toyota Kolaborasi Siapkan Mobil Hidrogen Produksi Massal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula