Suara.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan insentif PPnBM DTP atau pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah untuk pembelian mobil baru mampu memberikan efek berganda atau multiplier effect bagi ekonomi nasional.
“Pemberian fasilitas diskon PPnBM kendaraan bermotor dengan tingkat kandungan produk dalam negeri yang tinggi memberikan dampak pengganda atau multiplier effect yang cukup besar,” katanya di Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Insentif ini awalnya diterbitkan melalui PMK Nomor 20 Tahun 2021 untuk segmen ≤1.500 cc kategori sedan dan 4x2 dengan komponen pembelian dalam negeri paling sedikit 70 persen yang kemudian diperluas objeknya melalui PMK Nomor 31 Tahun 2021.
Dalam PMK Nomor 31 Tahun 2021, insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor juga diberikan kepada segmen 4x2 dan 4x4 untuk segmen 1.500 cc s.d. 2.500 cc dan local purchase paling sedikit 60 persen.
Hal itu mendorong penjualan mobil ritel tumbuh mencapai 38,5 persen (yoy) sepanjang Januari sampai Juli 2021 sehingga masa insentif PPnBM 100 persen untuk kendaraan di bawah 1.500 cc diperpanjang sampai Agustus 2021 melalui PMK Nomor 77 Tahun 2021.
“Ini menunjukkan geliat yang sangat positif sebagai dampak kebijakan insentif diskon pajak yang telah diberikan,” ujarnya.
Ia menuturkan, melalui peningkatan penjualan itu maka produsen kendaraan bermotor dapat kembali beroperasi dengan kapasitas yang lebih tinggi yakni tercermin dari produksi mobil secara kumulatif dari Januari sampai Juli 2021 tumbuh 49,4 persen (yoy).
Terlebih lagi, peningkatan produksi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik namun juga ekspor kendaraan Complete Knockdown (CKD) yang tumbuh 169,7 persen pada periode yang sama.
Dengan performa tersebut, kinerja pertumbuhan PDB sektor industri dan perdagangan alat angkutan pun dapat tumbuh masing-masing sebesar 45,7 persen dan 37,9 persen (yoy) pada triwulan II-2021.
Baca Juga: Pemerintah Tanggung PPnBM Mobil Baru sampai Desember, Daihatsu Berterima Kasih
Menurut Febrio, capaian ini menunjukkan bahwa fasilitas insentif PPnBM tidak hanya memiliki dampak signifikan terhadap permintaan saja namun juga kepada produksi yang pada akhirnya mendorong penyerapan tenaga kerja.
Tak hanya itu, syarat pemberian fasilitas dengan tingkat kandungan produk dalam negeri yang tinggi turut memberikan dampak pada sektor pendukungnya seperti industri barang logam, industri logam dasar, industri karet, dan jasa keuangan.
“Sektor otomotif juga merupakan sektor strategis yang memiliki nilai tambah dan level adopsi teknologi yang relatif tinggi,” katanya.
Di sisi lain, produksi industri kendaraan bermotor yang sudah berangsur pulih pada triwulan II-2021 tersebut masih belum kembali ke level pra-pandemi namun masih ada ruang untuk berproduksi secara maksimal.
Oleh sebab itu, pemerintah memperpanjang insentif diskon PPnBM kendaraan bermotor yang semula diberikan dari Maret sampai Agustus menjadi hingga Desember 2021 melalui PMK 120/PMK 010/2021.
“Kebijakan insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor ini menjadi salah satu bukti kehadiran APBN dan kebijakan fiskal yang responsif di tengah pandemi,” tegasnya. [Antara]
Berita Terkait
-
Watak Yudo Sadewo Mirip Mario Dandy? Anak Pejabat Kemenkeu Doyan Blunder dan Flexing, Bedanya...
-
Nasib Berbalik 180 Derajat: Dulu Dimusuhi, Kini Sri Mulyani Dibanjiri Simpati Karena Dicopot
-
Kenapa Publik Kini Bersimpati pada Sri Mulyani: Dianggap Karyawan Terbaik Didepak Bos?
-
Momen Pamitan Sri Mulyani dari Jabatan Menteri Keuangan
-
Benarkah Akun Diduga Anak Menkeu Purbaya Sadewa Tuding Sri Mulyani Agen CIA?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
7 Pilihan Mobil Bekas Berkualitas di Bawah 100 Juta, Cocok untuk Keluarga
-
Adu Isi Garasi Abdul Kadir Karding vs Mukhtarudin, Beda Selera Para Petinggi P2MI, Klasik-Mewah
-
5 Mobil Bekas Tangguh Segala Medan: Oke Dipakai Offroad, Nyaman untuk Harian
-
Adu Honda Brio Vs Daihatsu Ayla, Mana yang Lebih Irit untuk Dipakai Harian?
-
Matic Gak Harus Mahal! 5 Mobil Irit BBM di Bawah 100 Juta Ini Masih Tahun Muda dan Kondisi Prima
-
Arista Group Penterasi Segmen Kendaraan Niaga di Indonesia
-
Harga Resmi Motor & Mobil Listrik Polytron September 2025: Mulai 11 Jutaan!
-
Ngebet Ingin Punya Fronx? Tengok Daftar Harga Mobil Suzuki September 2025 Terbaru
-
Harga Beda Tipis, Mending Mitsubishi Destinator Baru atau Honda CR-V Turbo Bekas 2020?
-
Naksir Aerox atau X-Ride? Ini Daftar Harga Motor Yamaha September 2025