Suara.com - Pemulihan ekonomi setelah kasus COVID-19 terus menurun diperkirakan Tim Ekonom Bank Mandiri (Persero) Tbk., akan memberikan dampak terhadap penjualan sepeda motor.
Dikutip dari kantor berita Antara, Tim Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., memprediksi penjualan sepeda motor tumbuh 30,8 persen menjadi 4,8 juta unit pada 2021, dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 14,5 persen.
Meski demikian, Kepala Ahli Ekonomi (Chief Economist) Bank Mandiri Andry Asmoro dalam kajian tim ekonominya yang dipaparkan secara tertulis pada Rabu (22/9/2021) menyebutkan bahwa risiko kembali melonjaknya kasus COVID-19 masih ada, dan bisa terjadi kapan saja.
Jika kasus harian COVID-19 kembali meningkat, maka akan mengganggu keyakinan konsumen, yang pada akhirnya menahan keinginan belanja masyarakat termasuk sepeda motor.
"Kenaikan kasus harian COVID-19 bisa mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi akibat restriksi mobilitas. Selanjutnya, consumer confidence atau tingkat kepercayaan konsumen bisa melemah," jelas Andry Asmoro.
Disimak dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor domestik pada Agustus 2021 tumbuh 24,8 persen (month on month atau mom) sebanyak 470,1 ribu unit.
Adapun peningkatan peningkatan daya beli pada Agustus ini disebutkan Andry Asmoro sebagai dampak dari permintaan yang tertahan (pent-up demand) karena pada Juli 2021 pemerintah menerapkan PPKM darurat untuk menekan laju penularan COVID-19.
"Aktivitas ekonomi pada bulan Agustus juga relatif lebih baik dibandingkan bulan Juli terutama karena kasus harian COVID-19 sudah menurun dan mobilitas masyarakat sudah mulai meningkat," jelasnya.
Untuk kategori sepeda motor sendiri, skuter otomatis atau skuter matik alias skutik tampil paling dominan dalam penjualan motor domestik dengan pangsa pasar 87,3 persen terhadap total penjualan periode Januari-Agustus 2021. Penjualan jenis skuter matik mencapai 2,9 juta unit.
Baca Juga: Diskon PPnBM, Tim Ekonom Bank Mandiri Perkirakan Mobil Terjual 737.159 Unit
Kemudian, penjualan motor bebek mencapai 216,3 ribu unit dengan pangsa pasar 6,56 persen dan motor sport sebanyak 203,1 ribu unit dengan pangsa pasar 6,16 persen.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diramal Meleset dari Target APBN
-
Ekonom Bank Mandiri Ungkap Rahasia Ekonomi RI Tetap Kuat
-
Incar Dana Rp 5 Triliun, Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Berkelanjutan Tahap I
-
Bank Mega Syariah Optimis Bisa Ambil Untung di Tabungan Haji
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Towing Express Solusi Mobil Mogok Saat Liburan Akhir Tahun
-
XForce dan Destinator Bikin Naksir: Ini Harga Mobil Mitsubishi Akhir 2025 Lengkap dengan Spesifikasi
-
Suzuki Ungkap Alasan Tak Ingin Produksi Jimny Versi Pick-up Meski ada Permintaan
-
Toyota Rush 2015 Harga Bekas udah Turun Jauh: Simak Pajak Tahunan, Konsumsi BBM, dan Spesifikasi
-
8 Cara Bersihkan Mobil Setelah Terendam Banjir, Jangan Langsung Nyalakan Mesinnya!
-
Daftar Harga Motor Kawasaki Akhir 2025: Pilih W175 atau KLX150?
-
Tradisi Emas Berlanjut, Honda CBR250RR dan Fadillah Arbi Tak Terlawan di Asia Road Racing 2025
-
Punya Vario 125? Waspada 1 Celah Jok Ini Bisa Bikin Uang di Bagasi Raib Seketika
-
City Hatchback vs WR-V Murah Mana? Simak Dulu Harga Mobil Honda Terbaru Akhir 2025
-
Atas Nama Efisiensi dan Pengurangan Bobot, Mercedes-Benz Kepikiran Bikin Mobil Tanpa Rem Belakang