Suara.com - Krisis pasokan chip semikonduktor melanda hampir seluruh pabrikan otomotif. Pabrikan besar seperti Toyota bahkan sempat mengeluhkan aktivitas produksi yang terhambat.
Meski turut merasakan dampak dari kelangkaan chip, namun raksasa otomotif asal Jepang ini rupanya masih mampu meraih hasil positif.
Seperti dilansir dari Automotive News, Toyota Motors melaporkan peningkatan pendapatan di tahun fiskal 2021/2022. Perusahaan mengantongi laba bersih sebesar 33% menjadi 626,6 miliar yen (sekitar Rp 79 triliun) untuk produksi di kuartal Juli hingga September, rekor tertinggi untuk kuartal kedua fiskal.
Selain itu, Toyota juga mencatat laba operasional sebesar 749,9 miliar yen (Rp 94,5 triliun), atau meningkat dari 506 miliar yen (Rp 63,8 triliun) pada periode yang sama tahun lalu.
CFO Toyota, Kenta Kon memuji manajemen inventaris yang lebih baik, pengendalian biaya, dan peningkatan harga kendaraan.
Toyota diperkirakan mampu mencapai total pendapatan 30 triliun yen (Rp 3.780 triliun), atau sedikit kurang dari rekor total tahun fiskal 30,2 triliun yen yang dicapai pada Maret 2019.
"Volume produksi menurun secara global, tetapi pemasok, pabrik, dan dealer kami berupaya keras untuk memasok mobil sebanyak mungkin," kata Kenta.
Ia menambahkan, Toyota baru bisa mengoperasikan pabrik dengan kapasitas penuh mulai Desember. Hal ini akan sulit untuk memenuhi target produksi.
"Tapi kami akan berusaha untuk mencapainya," ujar Kon.
Baca Juga: Mengintip Toyota Aygo X, Mobil Versi Garang dari Agya, Begini Spesifikasinya
Di tengah kondisi pandemi di Asia Tenggara yang mulai membaik, perusahaan tetap menurunkan target produksi di bulan November dalam kisaran 850.000 hingga 900.000 unit dari rencana produksi awal 1 juta unit mobil.
Berita Terkait
-
Bukan Pajero Sport: Fortuner Dipaksa Discontinue Gara-Gara Kalah dari Mobil Satu Ini
-
4 Opsi Kijang Innova di Bawah 100 Juta untuk Keluarga Cerdas Bujet Terbatas, Lengkap dengan Pajak
-
Berapa Harga Innova Diesel Bekas di Tahun 2025? MPV Keluarga yang Viral Banyak Dilirik
-
Pilihan Mobil Bekas Pintu Geser Harga di Bawah Rp 100 Juta
-
7 Mobil Bekas Sekelas Honda Civic Cocok untuk Mahasiswa yang Stylish
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Operasi Zebra 2025 Mulai Jam Berapa? Jadwal Berlaku Besok, Ini 8 Sasaran Utama
-
7 Mobil SUV Ladder Frame Harga di Bawah Rp 100 Juta: Bandel dan Kokoh!
-
Hemat & Ramah Lingkungan: 4 Mobil Listrik Ini Pas untuk Aktivitas Harian Keluarga di Perkotaan
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sunroof Murah yang Keren Buat Anak Muda
-
Strategi Federal Oil Hindarkan Konsumen dari Oli Palsu
-
Tak Kunjung Nongol di Indonesia, Pesaing MT-25 dari Honda Malah akan Discontinue, Apa Sebab?
-
Bukan Pajero Sport: Fortuner Dipaksa Discontinue Gara-Gara Kalah dari Mobil Satu Ini
-
7 Mobil Bekas Senyaman Mercy Harga Rp100 Jutaan yang Cocok untuk Pensiunan
-
Rekomendasi Bajaj untuk Kendaraan Pribadi, Berapa Harganya?
-
Vario Jadi Motor MotoGP, CBR Makin Sangar: Ini Dia Para Raja Modifikasi HMC 2025