Suara.com - Sebuah survei yang dilakukan JD Power baru-baru ini menunjukkan bahwa pemilik kendaraan dengan mesin pembakaran atau Internal Combustion Engine (ICE) yang sudah beralih ke mobil listrik enggan untuk kembali menggunakan versi konvensional.
Direktur senior otomotif global di JD Power, Brent Gruber mengatakan, dari penelitian yang dilakukan, masih banyak konsumen yang belum memiliki keyakinan untuk beralih ke mobil listrik.
Setidaknya aspek-aspek seperti daya jangkauan baterai dan stasiun pengisian daya kendaraan masih menjadi pertimbangan utama sampai saat ini.
"Namun, begitu seseorang membeli BEV, mereka sangat terpikat," ujar Brent Gruber, dikutip dari Economics Times.
Namun berdasarkan Studi Kepemilikan Pengalaman Kendaraan Listrik di Amerika Serikat, Brent Gruber menunjukkan bahwa kepuasan di antara pemilik yang baru mengenal kendaraan listrik rata-rata 754 pada skala 1.000 poin.
Angka ini sebanding dengan konsumen yang sebelumnya memilih untuk beralih ke hybrid terlebih dulu. Sebelumnya akhirnya benar-benar beralih ke kendaraan listrik murni dengan skor 766.
Studi ini memberikan penilaian sebagai berikut:
- Tesla Model 3 menduduki peringkat tertinggi secara keseluruhan dan tertinggi di segmen BEV (Battery Electric Vehicle) premium dengan skor 777.
- Kia Niro EV menduduki peringkat tertinggi di segmen BEV selama dua tahun berturut-turut dengan skor 744.
Studi ini dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk daya tempuh baterai, ketersediaan stasiun pengisian umum, biaya kepemilikan, kenyamanan berkendara, kemudahan pengisian daya di rumah, gaya interior dan eksterior, fitur keselamatan dan teknologi, pengalaman servis, serta kualitas dan seberapa mampu kendaraan dapat diandalkan.
Baca Juga: Tinjau Persiapan KTT G20 2022, Menko Marves Tekankan Pengisian Ulang Baterai Mobil Listrik
Tag
Berita Terkait
-
5 Fakta Nasib Insentif Mobil Listrik 2026, Menkeu Purbaya Akui Belum Terima Proposal
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Honda Afeela Menjadi Mobil Pertama di Dunia dengan PS Remote Play dari Sony
-
53 Titik SPKLU di Tol Trans Jawa untuk Mobil Listrik, Liburan Nataru Bebas Cemas
-
Chery Exeed Siapkan Mobil Listrik Premium Tahun Depan, Jarak Tempuh 1.700 KM
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya