Suara.com - Setiap pengemudi pasti memiliki gaya berkendara yang berbeda-beda. Salah satunya ada yang memilih mematikan AC mobil agar performa lebih bertenaga.
Apakah gaya mengemudi seperti ini termasuk mitos atau memang fakta?
Berikut penjelasannya seperti dikutip dari laman Mitsubishi Motors:
Secara umum, gaya mengemudi mematikan AC mobil sebenarnya tidak memengaruhi kinerja kendaraan. Mobil modern yang umumnya menggunakan sistem komputer sudah memiliki program atau algoritma tersendiri menyesuaikan dengan kondisi berkendara aktual berdasarkan data dari sensor yang ada di kendaraan.
Jadi untuk performa mobil meningkat dengan mematikan AC tidak sepenuhnya benar.
Memang komponen AC akan membuat kerja mesin sedikit lebih berat, namun dengan adanya komputerisasi yang mengatur kondisi berkendara berdasarkan sensor maka mobil tetap dapat melesat sesuai kemampuan dan kondisi jalan.
Hal yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah kemampuan pengemudi dalam menguasai medan dan mengendarai mobil.
Pengemudi diwajibkan memahami teknik berkendara agar performa mobil tetap maksimal, terutama saat di daerah perbukitan yang memang banyak jalur menanjak dan membutuhkan tenaga maksimal dari mobil.
Misalnya saat mengendarai mobil bertransmisi otomatis, pengemudi harus tahu kapan waktu yang tepat untuk memindahkan tuas transmisi ke posisi "2" atau "L". Posisi 2 dan L ini untuk memberikan tenaga ekstra ketika mengendarai di bukit yang curam, juga untuk pengereman mesin ketika berada di jalan menurun yang agak curam.
Baca Juga: Pipa AC Mobil Berembun Apakah Pertanda Sistem Tidak Bekerja?
Berbeda dengan mobil bertransmisi manual, pengoperasiannya sedikit lebih sulit karena harus menyeimbangkan antara pedal kopling dan gas ketika memindahkan gigi ke posisi yang lebih rendah.
Selain itu driver juga harus mengetahui momentum yang tepat agar mobil tidak kehilangan traksi saat berada di tanjakan curam.
Berita Terkait
-
Mitsubishi New Pajero Sport Ikon SUV Petualang untuk Segala Medan
-
BYD Siapkan Mobil Murah 'Dobrak' Dominasi Toyota dan Mitsubishi di Segmen PHEV
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Terpopuler: Motor Sangar Buatan Mitsubishi, MegaPro versi Alumni Gym
-
Lebih Berwibawa dari Xpander, Motor Buatan Mitsubishi Bikin Lawan Deg-degan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
Jaecoo Fokus Pasar PHEV untuk Pasar Indonesia
-
Terpopuler: Swasta Ogah Beli BBM Pertamina, Bioetanol Jadi Momok
-
Geger Skutik Adventure! Kove ADX 180 Datang, Jegal Honda ADV160 dengan Harga Miring?
-
Polytron G3 vs G3+: Mana Mobil Listrik yang Lebih Worth It? Spesifikasi Lengkap dan Harga Terbaru!
-
Panduan Lengkap Motor Listrik Polytron: Pilih FOX-S, FOX-R, Evo, atau Trex? Cek Harga dan Spek!
-
Naksir Access 125? Intip Dulu Harga Motor Suzuki Oktober 2025
-
Apa Saja Mobil Deddy Corbuzier? Ini Isi Garasinya
-
Apa Itu Bio Etanol? Bahan Bakar yang Diklaim Bisa Bikin Pertalite Naik Kasta Jadi Pertamax
-
Penjualan BYD Merosot untuk Pertama Kali di Tengah Gempuran Perang Harga
-
Nissan Terindikasi Siapkan Penantang Honda HR-V dan Toyota Corolla Cross