Suara.com - Mitsubishi Motors sebagai pelaku bisnis otomotif di Rusia menyatakan bisa menangguhkan produksi dan penjualan mobilnya di negara itu sebagai bentuk sanksi ekonomi. Disebutkan pula bahwa kejadian invasi Rusia telah memicu gangguan rantai pasokan.
Dan dalam kapasitas Mitsubishi Heavy Industries, perusahaan ini memiliki proyek gas alam cair atau Liquid Natural Gas (LNG) yang beroperasi di Rusia, dalam proyek Sakhalin II. Dalam situasi memberikan sanksi ekonomi, bagian ini juga bisa dikedepankan.
Melansir Automotive News, saat ini Mitsubishi Corporation tercatat memiliki 141 dealer Mitsubishi di Rusia, yang bisa disimak di laman resmi perusahaan.
Sementara itu, asal negara Mitsubishi sendiri, yaitu Jepang, juga sudah menyatakan sikap untuk bergabung dengan Amerika Serikat dan Sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia. Termasuk di antaranya membekukan aset para pemimpin negara itu dan tiga lembaga keuangan.
Sebelumnya pembuat mobil Jerman, BMW memutuskan untuk menghentikan aktivitas produksi mereka di Kaliningrad dan tidak lagi membuka keran ekspor untuk Rusia.
"Karena situasi geopolitik saat ini, kami akan menghentikan produksi dan ekspor lokal kami untuk pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut," jelas seorang Public Relations Officer BMW, dikutip dari Autoevolution.
Tidak hanya BMW, beberapa perusahaan, termasuk produsen mobil Volkswagen dan Renault, serta produsen ban Nokian Tires, sebelumnya sudah menyampaikan rencana untuk menutup atau mengalihkan produksi setelah invasi Rusia ke Ukrania.
Pasalnya kondisi perang yang terjadi membuat pasokan suku cadang ke pabrik perakitan di Rusia maupun yang diproduksi di Ukrania menjadi terhambat.
Menarik pula untuk dikaji bahwa Mitsubishi Motors adalah bagian dari Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Sementara Renault sendiri menjalankan bisnis di Rusia bersama Avtovaz yang memiliki brand Lada.
Baca Juga: Invasi ke Ukraina Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia Kedua, Pabrik Mobil Stop Bisnis dengan Rusia
Tag
Berita Terkait
-
Ditanya Standar Ganda soal Israel dan Rusia, Presiden FIFA Malah Bahas Konflik ASEAN
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Trump Ancam Putin: Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina Jika Perang Berlanjut
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Spesifikasi dan Pajak Tahunan Suzuki Ertiga Hybrid Bekas, Cocok Jadi Incaran Akhir Tahun?
-
Mending Raize Bekas atau Honda HR-V Second untuk Mobil Harian? Cek Perbandingan Lengkapnya
-
7 Mobil Rp 50 Jutaan 3 Baris yang Punya Desain Stylish dan Irit BBM
-
Tunda Dulu Beli XMAX, Ini 5 Mobil Bekas untuk Mahasiswa Rantau: Murah, Bandel, Irit
-
5 Rekomendasi Mobil Murah untuk Usaha Travel, Muat Banyak Penumpang
-
XMAX Jadi Primadona di Yamaha Customaxi Aceh 2025
-
Mengungkap Rahasia Efisiensi Pabrik Daihatsu Kyoto yang Diadopsi di Karawang
-
Terpopuler: Menkeu Purbaya Balas Sentilan Hasan Nasbi, Pilihan Mobil Keluarga Seharga Aerox
-
Green SM Tanam 1000 Pohon Mangrove di Pantai Bahagia Bekasi
-
5 Rekomendasi City Car Murah dan Perawatan Mudah: Solusi Anti Boros 2025