Suara.com - Mantan Bos Nissan Motor, Carlos Ghosn, mengatakan bahwa mitra aliansinya Renault SA sedang berjuang karena kurangnya visi masa depan dari Nissan. Sebagai latar belakang, diketahui bahwa Renault bergabung di Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi yang dahulu dipegang Carlos Ghosn.
"Saya tidak terlalu optimis tentang masa depan Nissan," kata Ghosn dikutip dari CNA.
Hal ini disampaikannya setelah mantan Direktur Nissan Greg Kelly dijatuhi hukuman percobaan selama enam bulan dari pengadilan Tokyo karena telah membantu Carlos Ghosn melakukan penyelewengan dana perusahaan.
"Dan masa depan akan mengatakan peran apa yang akan dimainkan, jika ada, di industri otomotif. Tapi sayangnya mereka menjebak Renault dan Mitsubishi," tambah Carlos Ghosn.
Ia mengatakan Nissan diganggu oleh angan-angan dan kinerja yang lemah dan sedang menuju kembali ke cara lama perusahaan sebelum 1999. Saat itu dialah yang mengambil alih Nissan untuk menyelamatkan dari kehancuran.
Carlos Ghosn sendiri saat ini berada di luar jangkauan pengadilan Jepang setelah melarikan diri ke Lebanon pada 2019. Ia bersembunyi untuk mengelabui penegak hukum yang sedang memburunya.
Adapun kasusnya bergulir saat badan pengawas sekuritas Jepang menuduh Carlos Ghosn dan Nissan melanggar undang-undang instrumen keuangan dengan melaporkan paket pembayaran Carlos Ghosn sekitar 9,1 miliar yen dalam delapan tahun hingga Maret 2018. Salah satu nama yang terseret dalam kasus ini adalah Greg Kelly.
Namun Greg Kelly membantah telah melanggar hukum keuangan dan beralasan Carlos Ghosn menerima bayaran dalam bentuk kompensasi supaya tidak pindah ke perusahaan lain dan tetap bekerja di Aliansi Renault-Nissan.
Dan update kondisi Renault terkini terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina, perusahaan itu bekerja sama dengan Avtovaz, salah satu industri otomotif Federasi Rusia.
Baca Juga: Greg Kelly, Mantan Direktur Nissan Motor Diganjar Hukuman Percobaan Karena Bantu Carlos Ghosn
Kekinian aktivitas pabrik di negeri itu dihentikan sampai akhir pekan, menyusul kesulitan pasokan komponen. Untuk Renault, Rusia merupakan pasar potensial dengan perolehan laba mencapai sekitar 18 persen dari seluruh pemasukan tahunan.
Berita Terkait
-
Na Daehoon: Jalani Hari Ini Tanpa Terjebak Masa Lalu atau Cemas Masa Depan
-
Terpopuler: Nissan Juke Bangkit dari Kubur, Motor Berbagasi Lega Cocok untuk Belanja
-
Nissan Juke Bangkit dari Kubur, Siap Hadang Honda HR-V dan Hyundai Creta
-
Film yang Lahir dari Hati dan Jujur, Akan Selalu Ada di Hati Sinefil
-
Mobil Bekas 100 hingga 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak 40 Tahunan, Serba Nyaman
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Sedan Sporty Rp70 Jutaan: Tangguh, Aura Mewah, dan Ramah Buat Jalanan Kota
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik yang Bisa Jadi Genset, Andalan untuk Situasi Darurat
-
Jelang HBD 2025, Honda ADV160 Eksplore Keindahan Alam Jawa Barat
-
Berapa Harga Innova Diesel Bekas di Tahun 2025? MPV Keluarga yang Viral Banyak Dilirik
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik untuk Wanita: Desain Elegan, Fiturnya Bikin Berkendara Makin Nyaman
-
Rekomendasi Mobil Listrik Stylish untuk Ibu Muda
-
5 Mobil Listrik Bekas Rp100 Jutaan: Baterai Super Awet, Murah Biaya Perawatan
-
One3 Motoshop Buka Peluang Pebisnis Aftermartket di IMHAX 2025
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
2 Mobil Listrik yang Cocok untuk Perjalanan Bisnis Jarak Dekat, Pilih Kecil Gesit atau Muatan Besar?