Suara.com - Kehadiran kendaraan listrik kerap dikaitkan dengan isu lingkungan. Baik motor listrik ataupun mobil listrik, keduanya dianggap sebagai alternatif di masa depan yang mampu mengendalikan lonjakan emisi karbon yang menjadi pemicu pemanasan global. Namun, kendaraan listrik juga memicu dampak negatif. Adapun dampak negatif kendaraan listrik yakni sebagai berikut.
Tak butuh waktu lama bagi sejumlah produsen otomotif untuk perlahan menghentikan produksi kendaraan yang mengusung mesin pembakaran internal dan sebagai gantinya, produsen otomotif akan melansir berbagai jenis kendaraan listrik.
Meski terdengar mudah namun peralihan kendaraan dengan mesin pembakaran internal ke baterai disebut-sebut akan memicu sejumlah dampak negatif.
Di Indonesia dampak negatif tersebut termasuk dampak negatif terhadap lingkungan. Pasalnya, percepatan implementasi kebijakan kendaraan listrik menjadi tantangan baru bagi Indonesia.
Hal ini dikarenakan lebih dari 60% pembangkit listrik di Indonesia adalah berbasis batubara dengan faktor emisi Jaringan Listrik Nasional di atas 780 gram CO2eq/kWh.
Berdasarkan data faktor emisi dari Jaringan Listrik Nasional tahun 2017 di sejumlah negara-negara Asia, Indonesia menempati posisi ketujuh. Penggunaan kendaraan listrik di masa depan tentu akan diikuti dengan meningkatnya konsumsi listrik.
Dikutip dari Brin.go.id, menurut Nugroho Adi Sasongko selaku Perekayasa Madya di Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan bahwa terdapat beberapa dampak negatif kendaraan listrik, antara lain:
Pertama, ancaman terpapar bahan berbahaya dan beracun (B3)
Menurut penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan Nugroho di tahun 2021 menunjukkan eksploitasi masif lithium dan nikel dunia dapat meningkatkan rasio paparan material bahan berbahaya dan beracun (B3).
Baca Juga: Kendala Airbag, Perusahaan Mobil Listrik Rivian Automotive Tarik Kembali 500 Unit Produknya
Penelitian beban lingkungan dilakukan dengan Metode Penilaian Dampak Daur Hidup (Life Cycle Impact Assessment atau LCIA) ini menunjukkan vegetasi, hewan bahkan manusia akan kena imbas paparan bahan berbahaya dan beracun (B3) ini.
Kedua, peningkatan konsumsi energi
Pada berbagai tingkatan pembuatan baterai dan maupun produksi kendaraan listrik baik pada tahap ekstraksi, pemurnian, hingga manufaktur akan meningkatkan konsumsi energi dan air bersih yang sangat besar.
Eksploitasi material-material ini akan membawa dampak buruk bagi ekosistem dan terlepasnya sejumlah besar lmbah tailing berbahaya ke lingkungan.
Demikian ulasan perihal dampak negatif kendaraan listrik yang penting untuk diketahui. Selain dua dampak yang disebutkan di atas, ada juga dampak lainnya yang ditimbulkan kendaraan listrik yaitu jejak air (water footprint) yang luar biasa besar dan kerusakan ekosistem.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Terbaik untuk Honda Vario 150 yang Awet
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
Duel Saudara Kandung Vario 160 vs Stylo 160: Harga Beda Tipis, Siapa yang Paling Manis?
-
5 Motor Bebek yang Jauh Lebih Irit dari Matic, Konsumsi Bensin Tembus 60 Km/Liter
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip
-
7 Mobil Bekas 3 Baris di Bawah Rp100 Juta Tahun Muda untuk Jarah Jauh
-
Alasan Harga Mobil Listrik VinFast Tak Turun Meski Sudah Dirakit di Subang
-
5 Rekomendasi Mobil MPV Bekas di Bawah Rp80 Juta, Mesin Bandel dan Tidak Rewel