Suara.com - Kegiatan bermobil dengan konsumsi bahan bakar efisien menjadi dambaan semua pengemudi. Sehingga saat mendapati kenyataan mobil kesayangan cenderung boros bakar jadilah muncul pertanyaan, karena merasa tidak ada yang salah pada sistem kendaraan.
Ternyata, mobil boros bisa disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin saja tidak disadari oleh pengemudi.
Berikut ulasan tips kendaraan tentang konsumsi bahan bakar seperti dikutip dari Auto2000:
Ban kurang angin
Banyak pendapat yang menyebut bahwa tekanan angin pada ban mobil tak boleh disepelekan. Hal ini benar adanya. Selain bisa mempengaruhi keselamatan, ban yang kurang angin alias kempis juga berdampak pada borosnya bahan bakar.
Hal ini disebabkan tapak yang bersinggungan dengan permukaan aspal menjadi lebih besar dan membuat mesin bekerja lebih berat. Hasilnya, energi yang harus dihasilkan untuk menggerakkan ban menjadi lebih besar yang artinya memerlukan asupan bahan bakar lebih banyak.
Terlambat ganti oli mesin
Jika membiarkan mesin mobil terus menerus bekerja dengan oli yang sudah terlalu lama membuat performanya tidak maksimal.
Hal ini berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih boros karena mesin menjadi kasar akibat pelumasan yang tidak maksimal. Ganti oli dan servis berkala harus selalu dilakukan sesuai jadwal agar konsumsi bahan bakar tak boros.
Baca Juga: Lima APM Otomotif Berkolaborasi Kembangkan Demonstrasi Ekosistem Elektrifikasi di Bali
Lupa rilis rem tangan
Bagi mobil Toyota dengan rem tangan konvensional, tuas yang lupa diturunkan atau tidak sempurna dirilis saat mobil berjalan sudah pasti membuat mesin bekerja ekstra.
Hal ini secara otomatis bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. Maka pastikan rilis tuas rem tangan secara sempurna sebelum memasukkan gigi untuk berjalan.
Sangat sulit menciptakan konsumsi bahan bakar yang efisien jika pengemudi menerapkan gaya berkendara agresif. Akselerasi mendadak, memacu mobil hingga rpm tinggi, rem mendadak, dan manuver agresif lainnya tentu membutuhkan suplai bahan bakar berlebih.
Jika hendak mengejar hemat konsumsi bahan bakar maka terapkanlah gaya mengemudi hemat BBM alias eco driving.
Berita Terkait
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Pemerintah: BBM Campur Etanol Sasar Kendaraan Buatan Jepang
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
CSI Ungkap Harga Chery J6T di GJAW 2025, Termurah Rp 525 Juta
-
5 City Car Bekas Seharga Xmax: Bodi Slim, Jago Manuver di Perkotaan
-
Modal Setara Motor, Ini Alasan Avanza 'Kapsul' Jadi Solusi Liburan Akhir Tahun
-
Daihatsu Rocky Hybrid Sampai Tangan Konsumen di GJAW 2025
-
Apakah Perpanjang STNK Butuh KTP Asli? Ini Jawabannya
-
Resmi Meluncur Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta
-
6 Mobil CVT Paling Bandel untuk Hindari Boncos bagi Pemburu Mobil Bekas, Lengkap dengan Harga
-
5 Mobil dengan Fitur Kamera 360 Bawaan, Anti Panik Parkir dan Manuver di Jalan Sempit
-
5 GPS Tracker Mobil Paling Murah dan Akurat, Berkendara Jadi Lebih Aman
-
Terpopuler: Kelebihan Bobibos Lawan BBM Mahal hingga 3 Mobil Kijang Rp20 Jutaan