Suara.com - Banyak pengguna kendaraan menjadikan semir ban sebagai tahap finishing saat melakukan kegiatan cuci mobil. Dengan menggunakan semir ban, roda terlihat lebih berkilau yang membuat penampilan kendaraan jadi lebih bersih.
Namun, mengutip laman Deltalube, sering melakukan semir ban ternyata bisa mempengaruhi kondisi karet ban. Hal itu dikarenakan semir menggunakan bahan kimia yang bisa membuat usia ban menjadi lebih singkat dibandingkan bila tidak pakai semir ban.
Salah satu indikasi bila terlalu sering dilapis semir ban adalah kondisi ban yang mengalami retak-retak di dinding (side wall). Bagian ini biasa diberi semir ban agar terlihat wet look. Efek retak itu memang tidak langsung muncul begitu semir ban dioleskan. Namun bahan yang mengandung silikon dapat merusak lapisan wax di permukaan ban.
Jika sudah begini, dinding ban menjadi lebih keras dan berkurang kelenturannya.
Begitu pula tampilan ban menjadi lebih kusam ketika tidak disemir. Keretakan permukaan ban itu juga bisa membesar ketika tekanan ban kurang dari biasanya.
Lalu bagaimana cara membersihkan ban yang baik dan aman?
Tidak sesulit dibayangkan, cukup dengan sabun dan sikat pun sudah cukup untuk membersihkan ban mobil saat mencuci mobil. Memang ban tidak terlihat mengilap jika hanya menggunakan sabun, tapi usia pakai ban bisa lebih lama.
Di lain sisi, penggunaan semir ban bisa berpotensi mengurangi traksi pada ban jika terjadi kesalahan aplikasi semir.
Baca Juga: Transaksi GIIAS 2022 Tembus Rp 10 Triliun, Penjualan xEV Mencapai Rekor Tertinggi
Hal ini terjadi karena semir ban dioleskan hingga menyentuh tapak ban. Ketika traksi ban ke aspal berkurang atau licin, otomatis risiko tergelincir makin besar. Terlebih pada motor yang bisa membuat terjatuh.
Berita Terkait
-
8 Rekomendasi Shampo Cuci Mobil Aman untuk Cat dan Nano Coating
-
Cuci Mobil Pakai Air Tanah? Ternyata Ada Bahaya Tersembunyi
-
Memperbaiki Hubungan yang Retak: 13 Tips Agar Kembali Harmonis
-
Bahaya yang Mengintai di Balik Velg Motor Retak, Jangan Disepelekan
-
Cara Efektif Mengatasi Kaca Mobil Retak dengan Lem Kaca dan Perlindungan Tambahan
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Adu Skutik Premium ADV160 RoadSync Lawan Aerox Alpha Turbo: Gengsi Skutik Terkoneksi, Pilih Mana?
-
Potret Kawasaki J300: Ninja Versi Matik Siap Guncang Pasar, Harganya Bikin Dompet Bergetar
-
Apakah Motuba Aman Pakai Bensin Campur Etanol? Simak sebelum Beli Pertamax Green
-
Chery Akui Masih Studi Soal Bangun Pabrik Sendiri di Indonesia
-
Menperin: Insentif Mobil Listrik Impor Dihentikan
-
Update Harga Suzuki Karimun Bekas di September 2025: Modal Nongkrong atau Cuma Bikin Pusing?
-
Lupakan BYD Atto 1, Honda Rilis Mobil Listrik Mungil dengan Fitur Canggih
-
Penjualan Mobil Indonesia Januari hingga Juli 2025 Turun 125.000 Unit Dibanding Dua Tahun Lalu
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta untuk Pensiunan PNS: Irit dan Anti Rewel
-
Suzuki Jepang Rilis Status "End of Production", Nasib GSX 150 di Indonesia Gimana?