Suara.com - PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berada di bawah naungan Inalum atau MIND ID telah menandatangani framework agreement.
Dikutip dari kantor berita Antara, Nico Kanter, Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) menyatakan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (12/9/2022).
Ia menyatakan bahwa pihaknya menjajaki kerja sama global dengan sejumlah perusahaan untuk membangun pabrik nikel kelas satu. Tujuannya menghasilkan bahan utama baterai kendaraan listrik.
Penandatanganan itu akan menjadi dasar kegiatan tidak hanya pembangunan smelter.
"Akan tetapi turunan katoda prekursor dan baterai sampai daur ulang baterai juga dibangun di Indonesia," papar Nico Kanter.
Dipaparkannya bahwa nikel memiliki dua jenis, yaitu nikel kelas satu yang dimanfaatkan untuk baterai kendaraan listrik. Lantas nikel kelas dua yang digunakan untuk produk stainless steel.
Pabrik-pabrik di Indonesia termasuk yang ada di Sulawesi Tenggara, selama ini hanya mengolah nikel kelas dua menjadi nickel pig iron atau feronikel kemudian diturunkan menjadi stainless steel.
Sementara itu, nikel kelas satu adalah nikel yang diproduksi menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) berupa bahan-bahan yang digunakan untuk menjadi prekursor atau katoda yang akhirnya menjadi baterai kendaraan listrik.
"Jadi (nikel) kelas satu ini memang belum ada pabriknya di Indonesia, tapi kami sudah menandatangani beberapa perjanjian kerja sama untuk bangun smelter prekursor dan juga baterai," tandas Nico Kanter.
Pada Maret 2022, Antam bersama IBC telah menandatangani dua perjanjian awal dengan perusahaan Ningbo Contemporary Brunp Lygen (CBL) dari China. Serta LG Corporation dari Korea Selatan.
Kedua perusahaan asing ini adalah konsorsium yang mengikutsertakan ahli membangun pabrik, katoda, serta baterai kendaraan listrik.
Dalam konsorsium itu, posisi Antam berada di sektor hulu lantaran memiliki ekuitas terbesar dan sumber daya alam berupa nikel. Antam akan menandatangani kontrak usaha patungan atau joint venture agreement (JVA) dengan CBL.
"Kami sebagai pemilik resource tentunya memiliki ekuitas terbesar. Jadi, nanti di dalam JVA, kami memiliki 51 persen dan CBL ataupun LG akan memiliki 49 persen," urai Nico Kanter.
Kemudian, setelah hulu akan masuk ke pembangunan smelter untuk menghasilkan produk turunan yang akan diolah menjadi katoda dan prekursor.
Berita Terkait
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Harga Emas Antam Melonjak Tajam Hari Ini, Cek Rinciannya
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
5 Mobil Matic Bekas Retro untuk Anak Muda Budget Minim
-
Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta, Diperkenalkan Perdana di GJAW 2025
-
4 Rekomendasi Mobil Kecil 4WD Tangguh Harga Rp90 Jutaan, Cocok untuk Pecinta Adventure
-
3 Rekomendasi Mobil Listrik Seharga Motor Buat Mahasiswi Girly, Desain Imut dan Praktis!
-
5 Motor Sport Bekas Murah untuk Anak Muda, Harga di Bawah Rp20 Juta
-
Rekam Jejak Ikhlas Thamrin, Penemu BBM Bobibos yang Diklaim Ramah Lingkungan
-
Bocoran Produk Baru yang Dikabarkan Bakal Melantai di GJAW 2025
-
Ratusan Ribu Honda Accord Hybrid Kena Recall, Ada Cacat di Software
-
Pilihan Mobil Bekas SUV yang Masih Tetap Menarik Meski Sudah Lawas
-
5 Rekomendasi Head Unit Android 9 Inch, Fitur Lengkap Mulai Rp700 Ribuan