Suara.com - Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat memberikan masukan agar mobil keluaran baru dilengkapi sistem deteksi alkohol sebagai standar.
Menurut agen federal, kecelakaan yang terjadi pada 2021 disebabkan pengemudi yang berada dalam pengaruh alkohol. Hingga jatuh korban jiwa sembilan orang, termasuk tujuh anak-anak.
"Teknologi bisa mencegah kecelakaan yang memilukan ini. Sama seperti teknologi mampu mencegah puluhan ribu kematian akibat gangguan mengemudi dan kecelakaan terkait kecepatan yang kami lihat di Amerika Serikat setiap tahun," jelas Jennifer Homendy, Ketua NTSB dikutip dari Carscoops.
Homendy berpendapat sistem deteksi gangguan alkohol perlu diterapkan mulai sekarang. Sehingga NTSB bisa membuat beberapa rekomendasi diambil dari dampak kecelakaan yang telah terjadi.
Selain itu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) juga diminta untuk mendorong sistem deteksi gangguan alkohol terintegrasi kendaraan pasif, sistem pemantauan pengemudi atau kombinasi keduanya yang dapat mencegah atau membatasi operasi kendaraan jika diketahui mengemudi dalam pengaruh alkohol.
Pada 2020, diperkirakan 11.654 kematian yang terjadi disebabkan karena kecelakaan akibat pengaruh alkohol. Pada tahun yang sama, ada 11.258 kematian dalam kecelakaan di mana pengemudi berkendara dalam kecepatan tinggi.
"Sistem ini perlu untuk mengidentifikasi apakah pengemudi dalam pengaruh alkohol, mencegah atau membatasi pengoperasian kendaraan bermotor jika diketahui melakukan pelanggaran," tutup Jennifer Homendy.
Baca Juga: Farewell to The Queen, Jaguar State Hearse Mengantar Ratu Elizabeth II ke Peristirahatan Terakhir
Berita Terkait
-
Surplus Dagang Tembus 5 Tahun Lebih, RI Makin Untung Lawan AS dan India
-
Penjualan Mobil Baru 2025 Terus Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu
-
Membeli Mobil Bekas Anti Ketipu dengan Layanan Inspeksi, Jangan Lagi Andalkan Feeling
-
Sejarah Terukir! Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di PBB, Apa Kata Dunia?
-
SEVA Berikan Tips dan Trik Beli Mobil Baru di GIIAS Semarang 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Terpopuler: Busi Radioaktif Bikin Geger, Deretan Motor Tua Ini Bisa Bikin Kamu Kaya
-
Hyundai Pastikan Bawa Mobil Listrik Baru ke Indonesia di Sisa 2025
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Y-Connect Serasa Kuno, Pesaing Yamaha NMAX Ini Punya Fitur Lebih Canggih
-
7 Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Bahan Gorengan: Harga Melambung Tembus 100 Persen
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish