Suara.com - Transisi kendaraan berbahan bakar minyak menuju Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) masih mengalami banyak tantangan.
Menurut Kepala Pusat Riset Material Maju, Wahyu Bambang Widayatno, beberapa tantangan yang harus dicarikan solusi di antaranya harga kendaraan listrik masih dianggap relatif mahal.
"Harganya masih relatif mahal, dan ini yang menjadi salah satu consider masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbasis BBM ke listrik," ujar Wahyu, dikutip dari laman BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Kamis (29/9/2022).
Selain harga, lanjut Wahyu, tantangan berikutnya adalah jarak tempuh kendaraan untuk sekali pengisian daya baterai. Jarak tempuh ini tergantung dari ketahanan dan kapasitas baterai tersebut.
Hal ini menjadi pertimbangan ketika kendaraan listrik menempuh jarak tertentu dan kapasitas baterai telah kosong sedangkan di daerah tersebut belum ada fasilitas pengisian baterai.
Tantangan lainnya adalah waktu pengisian baterai yang relatif lebih lama ketimbang pengisian bahan bakar minyak. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.
"Terkait waktu pengisian, saat ini sudah dilakukan riset dalam upaya untuk mempercepat waktu charging, namun ini memang menjadi tantangan bagi dunia riset kita," lanjutnya.
Dikatakan Wahyu, saat ini BRIN telah mengembangkan riset baterai lithium guna mengantisipasi kebutuhan baterai dengan kapasitas besar dan ukuran yang relatif kecil ketimbang baterai konvensional. Untuk mengembangkan riset baterai lithium ini terdapat beberapa pertimbangan dari sisi safety dan harga.
Baca Juga: Amankan KTT G20 Bali, Korlantas Maksimalkan ETLE dan Kendaraan Listrik
Agar baterai lithium hasil riset BRIN ini dapat diintegrasikan di kendaraan listrik maka harus dikuasai teknologi kuncinya yakni desain sel baterai serta material yang digunakan dan membuat manajemen sistem dari baterai tersebut agar kompatibel dengan kendaraan listrik.
Menurutnya, harga kendaraan listrik di pasaran, secara umum 30 hingga 40 persennya adalah harga baterai. Wahyu berharap, di masa yang akan datang pihaknya dapat berkolaborasi dengan berbagai stakeholder baik pemerintah maupun swasta untuk terus mengembangkan teknologi baterai dengan teknologi tinggi namun harga terjangkau.
Untuk membuat sebuah baterai menurut Wahyu, pihaknya membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak, khususnya dari berbagai organisasi riset yang ada di BRIN dengan berbagai disiplin keilmuannya.
"Hal ini dilakukan mengingat dalam membuat baterai tidak hanya dibutuhkan ilmu tentang material, melainkan juga dibutuhkan kepakaran soal manajemen sistem dan elektronika," tutupnya.
Berita Terkait
-
Yadea Indonesia Bawa Kendaraan Listrik ke Lingkungan Kampus untuk Dicoba Langsung
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Roda 3 di Indonesia yang Cocok buat UMKM
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
5 Rekomendasi Sepeda Listrik Roda Satu, Ada yang Seharga Kawasaki Ninja
-
Pengamat Energi Nilai Implementasi 'Co-Firing' untuk Transisi PLTU Secara Bertahap
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
JAECOO Hadirkan Standar Baru Showroom Premium di Jakarta Selatan
-
Terios vs Rocky: Selisih Rp 30 Juta, Mana yang Lebih Worth It?
-
Isuzu Giga Generasi Terbaru Debut di JMS 2025
-
Lagi, Indonesia Raya Berkumandang di Spanyol: Ramadhipa Juara, Veda Ega Pratama Konsisten
-
Yadea Indonesia Bawa Kendaraan Listrik ke Lingkungan Kampus untuk Dicoba Langsung
-
Mitsubishi Destinator Penggerak Roda Apa? Ini 3 Kelebihannya
-
Ngidam Punya Motor Awet dan Tahan Lama? Intip Harga Motor Suzuki November 2025
-
Model Mobil Perkotaan dari Suzuki Apa Saja? Ini Opsi untuk yang Suka Mobil Bandel
-
Jaecoo J5 EV Ramaikan Segmen SUV Listrik di Indonesia Harga Rp 200 Jutaan
-
Desain Mirip Aerox Harga Bikin Melotot, Aveta Nova 160 SE Punya Fitur Ciamik Bikin Kepincut