Suara.com - Hino Motors sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap para mantan eksekutif perusahaan sebagai bentuk sanksi atas kecurangan data emisi yang telah dilakukan selama 20 tahun.
Hino kemungkinan akan meminta mantan eksekutifnya untuk mengembalikan gaji yang diterima semasa kerja, sebagai hukuman atas manipulasi data emisi yang telah dilakukan.
"Tiga anggota dewan yang ada saat ini diharapkan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujar seorang sumber anonim, dikutip dari Kyodo News.
Sementara Presiden Satoshi Ogiso kemungkinan akan tetap menjabat untuk mengawasi proses pembaruan manajemen, meskipun paket kompensasinya akan dikurangi, menurut sumber tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Transportasi Jepang pada Senin (7/3/2022) menggerebek kantor pembuat truk Hino Motors Ltd di Tokyo karena diduga telah memalsukan data emisi.
Stasiun TV publik NHK menyiarkan rekaman yang menunjukkan pejabat dari kementerian memasuki kantor pusat perusahaan.
Sebelumnya, Hino sudah mengakui melakukan kesalahan dalam memalsukan kinerja mesin untuk sertifikat emisi gas buang, juga menemukan masalah dalam kinerja mesin.
Seorang juru bicara Hino mengkonfirmasi bahwa pejabat kementerian telah mengunjungi perusahaan tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Baca Juga: Pamer Sepeda Motor Listrik Hasil Desain Sendiri, Ridwan Kamil Sebutkan: Gaya "Klasik Tapi Elektrik"
"Pemerintah mengetahui bahwa Kementerian Perhubungan melakukan penggerebekan terhadap perusahaan untuk menyelidiki masalah dan penyebabnya," ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, dikutip dari Topcar News, Britania Raya.
Berita Terkait
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
Biar Jera, Warga Jakarta Bakar Sampah di Ruang Terbuka Bakal Kena Sanksi: Foto Disebar ke Medsos!
-
'Harus Adil' Permintaan Khusus Golkar Jelang Sidang MKD yang Putuskan Nasib Adies Kadir
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Respons Berkelas Patrick Kluivert Ditanya Soal Skandal Naturalisasi Malaysia
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
5 Mobil Bekas Legendaris Tangguh Rp 50 Jutaan, Cocok Buat Bepergian Jauh
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Kawasaki Ninja yang Gagah dan Sporty
-
Bebas Risau dari BBM Problematik: Tengok Dulu Harga Motor Polytron November 2025
-
Bebas Risau Kelangkaan BBM SPBU Swasta: Intip Harga Mobil Polytron
-
Mobil Keluarga Idaman? Tengok Harga Toyota Fortuner Bekas untuk Persiapan Libur Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Motor Listrik Mirip Nmax dengan Jok Besar dan Empuk
-
Wuling Mitra EV Jalani Uji Coba Bersama TransJakarta, Dorong Transportasi Umum Ramah Lingkungan
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Sedan Terbaik yang Murah dan Mewah
-
Komunitas Motor Bandung Gelar Riding Unik Bernuansa Horor
-
7 Mobil Bekas Suzuki 50 Jutaan Selain Karimun untuk Keluarga Kecil dan Mahasiswa