Suara.com - Untuk meminimalkan kemacetan di 13 titik rawan macet di antaranya Pasar Palima, Simpang Polda, dan Simpang RS Charitas, Dinas Perhubungan Kota Palembang, Sumatera Selatan menyiapkan langkah ini.
Dikutip dari kantor berita Antara, yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Palembang adalah menambah petugas khusus pengatur lalu lintas jalan.
"Kami menyiapkan petugas khusus untuk meminimalisir kemacetan pada sejumlah titik kemacetan karena setiap pagi selalu terjadi kemacetan," jelas Kepala Dishub Kota Palembang, Afrijal Hasyim di Palembang, pada Kamis (5/1/2023).
Salah satu penyebab kemacetan Kota Palembang adalah pembangunan proyek nasional. Seperti proyek IPAL dan jembatan layang (fly over) Simpang Sekip. Sehingga sejumlah jalan protokol mengalami penyempitan.
Kota Palembang sebagai kota metropolitan memiliki jumlah kendaraan roda dua dan roda empat mencapai 1,6 juta unit.
Untuk mengurangi kemacetan, Afrijal Hasyim meminta masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum seperti kereta LRT, angkutan feeder LRT, dan sebagainya.
Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum selain mengurangi kemacetan, juga berdampak baik ke lingkungan Kota Palembang.
"Berkurangnya masyarakat menggunakan kendaraan pribadi pencemaran udara di Kota Palembang juga ikut berkurang," tandas Afrijal Hasyim.
Selain itu, Pemkot Palembang saat ini telah menganggarkan dana Rp 12 miliar untuk menggratiskan tarif dua rute angkutan feeder LRT sehingga masyarakat lebih antusias lagi untuk menggunakan angkutan umum.
Baca Juga: Ditlantas Polda Sumsel Terapkan Tilang ETLE di Kabupaten dan Kota Wilayah Hukumnya
Saat ini jumlah angkutan feeder LRT sebanyak 51 unit tersebar tujuh rute yang beroperasi mulai dari pukul 05.00 WIB – 19.16 WIB, yaitu:
- Koridor 1 (Talang Kelapa - Talang Buruk)
- Koridor 2 (Asrama Haji - Sematang Borang)
- Koridor 3 (Asrama Haji - Talang Betutu)
- Koridor 4 (Stasiun Polrestabes - Perumahan OPI)
- Koridor 5 (Stasiun DJKA - Tegal Binangun)
- Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan)
- Koridor 7 (Bukit - Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya)
Berita Terkait
-
Tewas Ditembak Usai Rusak Pos Polisi, Pria di OKU Diduga Bukan ODGJ: Fakta Sebenarnya?
-
Tarif Transjakarta Naik Jadi Rp5.000? Ini Kata Dishub DKI!
-
Begini Rekayasa Lalin Selama Jakarta Running Festival 2526 Oktober, Sejumlah Jalan Ditutup
-
Sidang Korupsi PMI Palembang, Fitrianti Agustinda dan Suami Didakwa
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Terpopuler: Napak Tilas Masa Lalu Daihatsu, Sepeda Listrik Roda Satu Lagi Naik Daun
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik 5-seater, Hemat Biaya dan Baterai Tahan Lama
-
Dikenal Tangguh, Ini 4 Rekomendasi Mobil Suzuki Rp 50 Jutaan untuk Keluarga
-
8 Rekomendasi Sedan Tahun 2000-an yang Kekinian Buat Anak Muda
-
5 Rekomendasi Sepeda Listrik Roda Satu, Ada yang Seharga Kawasaki Ninja
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
-
5 Mobil Bekas Harga Rp 80 Jutaan yang Irit dan Stylish, Cocok Buat Kaum Hawa
-
Daihatsu Bicara Peluang Teknologi Rocky Hybrid Diterapkan Pada Model Tiga Baris
-
Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 Sebelum Memproduksi Mobil
-
Terpopuler: Tim Indonesia Keok di Physical: Asia, Mobil Keluarga dengan Pajak Paling Ringan di 2025