Suara.com - Dalam pameran Consumer Electronics Show atau CES 2023 di Las Vegas, Amerika Serikat, Carlos Tavares, Chief Executive Officer (CEO) Stellantis memberikan pandangan mengejutkan.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, Carlos Tavares mengingatkan bahwa banyak pabrik mobil berpotensi tutup apabila pasar otomotif mengalami penyusutan akibat harga mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) yang tinggi.
"Produsen mobil akan berisiko kehilangan kekuatan harga saat pemulihan pasokan chip," tandas Carlos Tavares.
Komentar orang nomor satu Stellantis ini muncul karena kurangnya keterjangkauan harga kendaraan listrik yang membayangi pasar Amerika Serikat. Yaitu saat produsen kendaraan listrik ternama menaikkan harga di tengah inflasi tinggi.
Sebuah survei oleh perusahaan konsultan Deloitte menunjukkan bahwa lebih banyak konsumen di Amerika Serikat ingin membeli kendaraan listrik namun terkendala oleh kekhawatiran kenaikan harga.
"Hampir tujuh dari 10 calon pembeli EV di Amerika Serikat berharap membeli kendaraan kurang dari 50 ribu dolar Amerika Serikat (AS) (atau setara Rp 781 juta)," demikian disebutkan survei yang dilakukan antara September dan Oktober 2022.
Pada Desember 2022, Stellantis memutuskan untuk menghentikan operasi pabrik perakitan mereka di Belvidere, Illinois, Amerika Serikat sampai waktu yang belum ditentukan. Alasannya adalah biaya produksi yang tinggi.
"Tindakan serupa akan terjadi di mana-mana selama kita melihat tingginya inflasi biaya variabel. Industri otomotif harus menyerap biaya 40 persen lebih tinggi untuk kendaraan listrik," lanjut Carlos Tavares.
Ia menambahkan, perusahaan telah menandai bahwa peningkatan biaya terkait elektrifikasi pasar otomotif sebagai tantangan paling berdampak yang mempengaruhi industri otomotif.
Baca Juga: Dari CES 2023: Kolaborasi Hyundai Mobis dan Qualcomm Hasilkan Self-Driving Controller
"Jika pasar menyusut, kami tidak membutuhkan banyak pabrik. Beberapa keputusan yang tidak biasa harus dibuat," katanya.
Berita Terkait
-
7 Mobil Listrik Paling Laris Penguasa Pasar RI: Fiturnya Canggih Nan 'Ngeri'
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Mobil Listrik Paling Laris Penguasa Pasar RI: Fiturnya Canggih Nan 'Ngeri'
-
5 City Car untuk Ibu Rumah Tangga yang Nyaman, Irit, dan Praktis
-
Bukan Toyota Supra, Ferry Irwandi Justru Pilih 'Supra Bapa' Tembus Area Terisolasi
-
Taklukkan Tanjakan dan Bebatuan Cadas, IPONE Pastikan Mesin Tetap Aman
-
50 Kendaraan Baru Berebut Gelar Bergengsi di FORWOT Car of The Year 2025
-
Mengulik Cara Kerja Mesin Mitsubishi Destinator, "Turbo Hanya Main Saat Dipanggil"
-
BeAT vs Scoopy, Lebih Irit Mana? Ini yang Paling Cocok Jadi Motor Pertama
-
Komunitas MBOIG Tunjuk Ketua Umum Baru Jalankan Organisasi
-
Motul Luncurkan Scooter Gear Plus 80W-90, Pelumas Gardan untuk Motor Matik
-
5 Tips Penting Beli Mobil Listrik Bekas agar Tak Boncos di Baterai, Jangan Asal Tergiur Murah