Suara.com - Pada hari ini, Rabu (19/4/2023), PT Astra International Tbk, sebuah perusahaan nasional yang memiliki 270 anak usaha, antara lain di sektor otomotif, asuransi, dan pembiayaan, mengumumkan laporan keuangan kuartal pertama tahun ini.
Dikutip dari rilis resmi Astra sebagaimana diterima Suara.com, laba bersih per saham sebesar Rp 212 meningkat 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dan tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan
Hermina. Kemudian penjualan mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 6 persen dan 51 persen.
"Kinerja Grup pada kuartal pertama 2023 cukup baik, didukung kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. Meskipun kinerja Grup pada sisa 2023 berpotensi dipengaruhi situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Grup optimistis namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan Grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut," papar Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra.
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal pertama 2023 adalah sebesar Rp 83,0 triliun, meningkat 15 persen dibandingkan dengan kuartal pertama pada 2022.
Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, mencapai Rp 8,6 triliun, 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal pertama 2022.
Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar ini, maka laba bersih Grup meningkat 27 persen menjadi Rp 8,7 triliun. Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 31 Maret 2023 sebesar Rp 4.937, 4 persen lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp 46,4 triliun pada 31 Maret 2023, dibandingkan Rp 35,1 triliun pada akhir 2022. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat menjadi Rp 45,9 triliun pada 31 Maret 2023 dari Rp 44,5 triliun pada akhir 2022.
Dalam kegiatan bisnis, laba bersih Grup pada kuartal pertama 2023 lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama 2022. Laba bersih dari divisi bisnis sektor otomotif adalah: Rp 3,026 miliar untuk 2023 atau terjadi perubahan 36 persen dibandingkan laba pada 2022 yaitu Rp 2,233 miliar.
Baca Juga: Dari RUPST Astra 2023: Laporan Tahunan untuk Tahun Buku 2022 Disetujui
Peningkatan laba bersih dalam divisi otomotif Grup meningkat 36 persen menjadi Rp 3,0 triliun ini mencerminkan peningkatan volume penjualan.
Adapun penjualan mobil secara nasional meningkat 7 persen menjadi 282.000 unit pada kuartal pertama 2023 berdasar sumber Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo.
Penjualan mobil Astra meningkat 6 persen menjadi 150.000 unit, namun pangsa pasar sedikit menurun dari 54 persen menjadi 53 persen. Selama kuartal ini, telah diluncurkan tiga model baru dan tujuh model revamped.
Penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 44 persen menjadi 1.824.000 unit pada kuartal pertama 2023, berdasarkan sumber Kementerian Perindustrian.
Penjualan Astra atas sepeda motor Honda meningkat 51 persen menjadi 1.436.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 75 persen menjadi 79 persen. Selama kuartal ini, telah diluncurkan satu model baru dan tiga model revamped.
Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 92 persen menjadi Rp 433 miliar pada kuartal pertama 2023, terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer).
Berita Terkait
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil
-
Perusahaan Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah 2027, Purbaya Klaim Tak Ada Masalah
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung
-
5 Rekomendasi Motor Bekas Harga Rp7 Jutaan: Bisa Buat Sekolah, Kuliah hingga Sunmori di 2026
-
Pesona Toyota Alphard Harga LCGC Bekas: Cek Taksiran Pajak dan Penyakit yang Sering Muncul
-
Beda Pajak LMPV Avanza vs Xpander: Ada yang Tembus Rp5,2 Juta, Mending Mana?
-
Bak Bumi dan Langit, Adu Pajak Tahunan BYD Atto 1 vs Honda Brio Satya