Suara.com - Di tengah ramainya persoalan baterai berbahan nikel atau Lithium Ferro Phospate (LFP), Honda justru melakukan aksi antimainstream.
Honda menggandeng General Motors (GM) untuk bekerja sama untuk memproduksi unit daya berbahan bakar hidrogen di Amerika Serikat melalui Fuel Cell System Manufacturing (FCSM).
Unit daya berbahan bakar hidrogen ini mempunyai keunggulan dalam ketahanan karena menggunakan bahan yang tahan korosi tinggi dan mampu bertahan di suhu rendah.
Honda berencana meluncurkan sistem ini pada kendaraan berbahan bakar hidrogen (FCEV) yang direncanakan akan diperkenalkan pada tahun 2024.
Dalam upaya mengurangi biaya pengembangan dan produksi, perusahaan telah mengadopsi berbagai strategi, termasuk mengurangi penggunaan logam mulia secara signifikan, meningkatkan skala ekonomi melalui produksi besar, dan melakukan standardisasi sumber pengadaan suku cadang.
Melalui berbagai langkah ini, biaya sistem sel bahan bakar berhasil dikurangi hingga sepertiga dari total biaya.
FCSM, yang didirikan pada bulan Januari 2017, merupakan perusahaan kerjasama pertama di industri otomotif yang secara khusus berfokus pada produksi sistem sel bahan bakar canggih.
Pabrik pembuatan baterai GM, dengan investasi total sekitar 85 juta Dolar Amerika Serikat, dibangun di atas tanah seluas 6.503 m2 di Brownstown, Michigan, Amerika Serikat.
"Awal produksi ini menandai tonggak penting bagi GM dan Honda dalam upaya kami menjadikan transportasi dan kebutuhan energi lainnya netral karbon. Semua orang di FCSM bekerja sebagai 'satu tim' dengan misi menyediakan sistem sel bahan bakar hidrogen yang terjangkau kepada pelanggan kami." ujar Suheb Haq selaku Presiden FCSM dilansir dari laam resmi Honda Indonesia.
Baca Juga: Stylo 160 Tinggal Menghitung Hari, Intip Deretan Skutik Honda 160 cc Lengkap dengan Harga
Wakil Presiden FCSM, Tetsuo Suzuki menambahkan jika unit ini digarap untuk memanfaatkan teknologi sel bahan bakar hidrogen di masa depan.
"Kami telah menciptakan sistem produksi bertenaga yang mengintegrasikan kekuatan Honda dan GM. Kami telah mewujudkan sistem produksi massal berkualitas tinggi yang memperhatikan detail, dan berupaya memanfaatkan teknologi sel bahan bakar hidrogen di masa depan dan awal mulanya era hidrogen. Kami siap memenuhi kebutuhan Anda," beber Tetsuo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula