Suara.com - Salah satu kata yang sedang sering muncul belakangan ini mungkin adalah hilirisasi. Kembali terangkat berkat debat capres dan cawapres dalam rangka Pemilu 2024, tidak sedikit yang kemudian penasaran kapan pertama kali hilirisasi nikel dilakukan di Indonesia.
Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang melimpah, dan nikel adalah bahan yang banyak diperlukan dalam perindustrian internasional. Hilirisasi kemudian dilakukan dalam rangka menambah nilai nikel yang dimiliki Indonesia di pasar internasional, dengan menghentikan ekspor nikel mentah.
Apa Artinya Hilirisasi?
Hilirisasi nikel merupakan sebuah proses pengolahan nikel mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah, dan dapat diperjualbelikan dengan harga lebih tinggi. Nilai ekonomi yang meningkat ini diharapkan dapat membawa manfaat untuk masyarakat.
Dorongan hilirisasi sendiri sejalan dengan kebijakan pembatasan ekspor komoditas yang telah diambil oleh pemerintah beberapa tahun yang lalu. Hilirisasi juga dinilai dapat menciptakan lapangan kerja baru yang jumlahnya besar, sebab pabrik dan fasilitas pengolahan nikel ini akan memerlukan SDM yang tidak sedikit dari masyarakat.
Dengan total 23% cadangan nikel dunia yang dimiliki Indonesia, tentu proses ini menjadi krusial agar nilai ekonomi yang diperoleh negara pada sumber daya yang dimilikinya dapat membawa manfaat maksimal.
Selisih nilai ekspor bijih nikel dan produk akhir nikel cukup besar, bahkan setelah dipotong dengan berbagai biaya produksi dan pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir yang tengah digalakkan pemerintah belakangan ini.
Diinisiasi 2019, Dimulai Sejak 2020
Sebenarnya pemberlakuan pelarangan ekspor bijih nikel mentah dilakukan per 1 Januari 2020 lalu. Namun demikian masa peralihan telah dilakukan sejak bulan September hingga Desember 2019. hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pada pelaku bisnis guna beradaptasi.
Baca Juga: Jokowi Disindir Butet Kartaredjasa Saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Begini Reaksi Istana
Hal ini dibarengi dengan pembangunan beberapa puluh fasilitas smelter nikel yang ada di berbagai daerah di Indonesia, sebagai tindak lanjut atas hilirisasi yang dilakukan. Meski harus diwarnai dengan kabar kecelakaan kerja yang terjadi di sebuah smelter beberapa waktu lalu, namun nyatanya pengolahan nikel terus dilakukan dengan semua konsekuensinya.
Tidak sedikit yang mengabarkan bahwa sejatinya hilirisasi ini justru membawa kerugian bagi Indonesia secara umum. Namun di sisi lain banyak juga yang membela bahwa keuntungan yang diperoleh berupa keuntungan jangka panjang, yang tidak bisa secara instan terjadi.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Diungkap Hasto PDIP, Ternyata Ini Alasan Mahfud Masih Betah Kerja di Kabinet Jokowi
-
Mengungkap Arti Batik Presiden Jokowi saat Foto Bareng Prabowo Subianto, Kekuasaan sekaligus Keragaman?
-
Jokowi dan Prabowo Makan Bakso Bereng, Hasto: Mau Makan Jagung, Tapi Gak Tumbuh-tumbuh
-
Membongkar Arti Batik Jokowi saat Jumpa Prabowo, Tak Boleh Asal Dipakai Kecuali Ada Motif Lain
-
Jokowi Disindir Butet Kartaredjasa Saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Begini Reaksi Istana
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!