Suara.com - Gagah, canggih dan powerful adalah tiga kesan yang dirasakan Suara.com ketika diberi kesempatan mengemudi dan menjadi penumpang BYD Atto 3, mobil listrik jenis SUV yang belum lama ini diluncurkan di Indonesia.
Pada awal pekan ini, Suara.com bersama sejumlah media nasional berkesempatan mengikuti test drive BYD Atto 3 dengan rute Bandung - Jakarta. Dalam kesempatan ini, kami sempat merasakan duduk di kursi penumpang bagian depan, belakang dan duduk di balik kemudi.
Performa tangguh
Jurnalis Suara.com berkesempatan menyetir BYD Atto 3 di dalam kota Bandung dan di jalan tol menuju Jakarta. Satu mobil memuat tiga orang dan selain tiga penumpang, ada tiga ransel ringan disimpan di bagasi mobil.
Mobil yang digunakan adalah BYD Atto 3 tipe Superior Extended Range, yang menggunakan baterai berkapasitas 60,48 kWh dan diklaim mampu mencapai jarak 480 km jika baterainya terisi penuh.
BYD Atto 3 ini dipacu motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor, yang diklaim bisa menghasilkan 204 PS dan torsi 310 Nm. Diklaim mobil ini bisa melesat dari kondisi diam ke kecepatan 100 km/jam hanya dalam 7,3 detik.
Penting dicatat, saat mulai berjalan meninggalkan penginapan, tercatat sisa baterai di mobil yang kami kendarai adalah 95 persen.
Di dalam kota Bandung, dalam perjalanan dari penginapan ke tempat makan siang sejauh 3,1 km, kami mengendarai Atto 3 dengan mode Eco.
Dengan mode yang memang lebih efisien ini, mobil memang terasa kurang responsif saat pedal gas diinjak. Serasa ada sedikit jeda.
Baca Juga: BYD Atto 3 untuk Pasar Indonesia Dirancang Khusus
Ini berbeda dengan ketika kami menggunakan mode Normal dan Sport di jalan tol. Tarikan tanpa jeda terasa ketika gas diinjak, terutama saat mode Sport dinyalakan.
Bahkan ketika salah satu rekan jurnalis mencoba mode sport dan menginjak gas dalam-dalam saat mobil nyaris dalam kondisi berhenti, hentakan mesin kuat. Jurnalis suara.com yang duduk di kursi belakang sempat sedikit terlempar ke belakang.
Di tanjakan ekstrem di kawasan Bandung bagian Utara, tepatnya di Punclut dan Dago, performa BYD Atto 3 benar-benar lulus ujian. Tanjakan curam dan sempit bisa dilahap dengan mudah oleh SUV listrik tersebut.
Kami juga mengukur konsumsi listrik mobil ini. Dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta, setotal 106 kilometer, daya baterai Atto 3 hanya terpakai 33 persen. Kami tiba di Sunter, Jakarta dengan kondisi baterai 62 persen.
Padahal selama perjalanan kami tak jarang melesat dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Penting dicatat, perjalanan dari Bandung ke Jakarta kami jalani dengan kawalan mobil patroli polisi, sehingga jarang terjebak kemacetan.
Canggih
Pewarta Suara.com juga sempat duduk sebagai penumpang dalam kesempatan test drive Atto 3. Saat duduk di kursi belakang, kesan pertama yang terasa adalah lega.
Untuk jurnalis yang tingginya sekitar 160 cm - tinggi rata-rata orang Indonesia - ruang di baris kedua sangat lega, sehingga kami bisa direnggangkan.
BYD menempatkan pendingin ruangan, yang sudah dibekali filter udara, di bagian bawah tengah baris kedua, sehingga penumpang tetap menikmati kesejukan mobil.
Kenyamanan yang sama terasa ketika pindah ke kursi penumpang bagian depan. Ruang yang lega memungkinkan kaki nyaris bisa diselonjorkan.
Tetapi yang mencuri perhatian juga adalah desain interior Atto 3 yang maskulin, dan menonjolkan garis-garis ala otot manusia. Ini terlihat di dasboard, desain AC yang mirip dumbbell, armrest hingga gagang pintu.
Mobil ini juga menonjolkan kecanggihan di kabin kemudi, dengan adanya rotating screen seluas 15,6 inci. Layar ini bisa berputar menjadi vertikal atau horizontal hanya dengan sentuhan.
Layar ini menampilkan berbagai informasi penting, bukan hanya entertainment, tetapi juga kendali mobil mulai dari kondisi baterai, fitur ADAS, pengaturan AC hingga menampilkan tangkapan kamera yang terpasang di sekeliling mobil.
Sementara itu ada pula layar kecil 5 inci tepat di depan kemudi yang memberikan informasi tentang kecepatan, mode berkendara, dan masih banyak lagi.
Mobil ini juga memiliki fungsi radar di segala sisi dan BYD Intelligent system yang terdiri dari beberapa fitur ADAS, seperti intelligent driving, driving assistant, active safety, dan parking assistance.
Fitur ADAS di Atto 3 mengandalkan dua radar di depan dan empat di belakang. Selain itu ada pula kamera di kedua sisi mobil. Keamanan mobil listrik ini juga ditambah dengan pemasangan 7 airbag untuk driver dan penumpang.
Karenanya BYD Atto 3 telah lulus pengujian dengan pengakuan peringkat keamanan yang sangat tinggi, yaitu bintang lima dari Euro NCAP.
Spesifikasi BYD Atto 3
BYD Atto 3 memiliki panjang 4.455 mm, lebar 1.875 mm, dan tinggi 1.615 mm. Wheelbasenya mencapai 2.720 mm dengan ground clearance 175 mm. Desainnya maskulin dan bergaya, dengan panoramic sunroof di atap.
Atto 3, yang adalah SUV listrik, memiliki grille tertutup khas mobil listrik. Tersemat logo BYD di bagian depan dan belakang mobil. Lampu depan dan belakang memantik kesan agresif. Khusus lampu belakang, dibuat menyambung sehingga menarik perhatian.
Di interior, BYD Atto 3 punya sistem hiburan layar sentuh berukuran 15,6 inci. Sistem hiburan itu juga bisa terkoneksi dengan ponsel melalui Bluetooth. Untuk tipe Standard ada 6 speaker, sedangkan tipe Extended punya HD Sound 8 speaker.
BYD Atto 3 tersedia dalam varian Standar Range Advanced dan Extended Ranger Superior. Varian Standar dibekali baterai 49,92 kWh dengan jarak tempuh maksimal 410 KM. Sedangkan varian Superior memiliki baterai 50,48 kWh dengan jarak tempuh maksimal 480 KM.
BYD Atto 3 dibekali port charging AC Type 2 dan DC charging CCS 2. Untuk tipe Standard bisa di cas dengan arus DC sampai 70 kW, Sedangkan tipe Extended bisa sampai 88 kW.
Fitur canggih keselamatan BYD Atto 3 mengandalkan fitur auto hold, electric parking brake, stop & go, adaptive cruise control, automatic emergency braking system, blind spot detection, door opening warning, rear cross traffic alert, rear cross traffic brake, lane departure warning, dan lane change collision warning.
Sayangnya BYD Motor Indonesia belum membocorkan kapan SUV listrik BYD Atto 3 akan dijual, serta berapa harganya. Rumor menyebutkan mobil ini akan secara resmi diungkap banderolnya di arena IIMS 2024, pertengahan bulan ini.
Berita Terkait
-
Sudah Dipesan Ratusan Unit, Harga Mobil Listrik BYD Masih Rahasia
-
BYD Kalahkan VW sebagai Merek Mobil Paling Laris di China
-
Bukan Kaleng-kaleng, Berapa Harga BYD Dolphin?
-
BYD dan Wuling Andalkan Baterai LFP untuk Mobil Listrik, Tesla Masuk Daftar
-
Deretan Mobil Listrik yang Gunakan Baterai LFP, Ada Nama Tesla
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Astrea, Bikin Motor Jadul Makin Aman
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah untuk Kado Natal Orang Tercinta
-
3 Motor Matic Bekas dengan Bagasi Besar Paling Murah dan Ideal Buat Harian
-
5 Mobil Bekas Matic Rp60 Jutaan Tahun Muda, Irit BBM dan Nyaman Dikendarai
-
6 Mobil Keluarga Rp 100 Jutaan: Mesin Bandel, Muat Nampung 7 Orang
-
Modifikasi Yamaha Filano: Modal Rp 2 Juta, Dapat Gaya Classic Racing Buat Nongkrong dan Ngantor
-
Pilihan Mobil Tujuh Penumpang dengan Kabin Luas untuk Keluarga
-
7 Mobil Bekas 3 Baris Harga Rp70 Jutaan, Cocok untuk Keluarga Besar
-
5 Mobil SUV Mulai Rp60 Jutaan Buat Keluarga Nyaman Liburan di Akhir Tahun
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera