Suara.com - Para pelaku industri di Jepang menghadapi kelangkaan pramudi atau pengemudi kendaraan umum dan komersial seperti truk dan taksi.
Dikutip kantor berita Antara dari Kyodo dan OANA, para pelaku industri ini meminta lebih banyak upaya dilakukan agar warga negara asing dapat bekerja di sektor-sektor terkait.
Salah satunya adalah penyelenggaraan pembuatan Surat Izin Mengemudi atau SIM.
Dokumen ini diperlukan untuk mengoperasikan kendaraan penumpang, seperti bus dan taksi.
Akan tetapi selama ini ujian untuk mendapatkan SIM diberikan dalam bahasa Jepang saja, sehingga negara itu berencana menawarkan ujian untuk mendapatkan SIM dalam bahasa asing untuk mengatasi kekurangan sopir taksi dan bus.
Seorang pejabat di Badan Kepolisian Nasional (NPA) menyatakan bahwa NPA akan segera menyebarkan contoh pertanyaan ujian dalam 20 bahasa kepada kepolisian prefektur di seluruh Jepang pada akhir Maret 2024.
Mayoritas dari 20 bahasa itu adalah bahasa-bahasa yang dituturkan para komunikan di Asia, seperti China, Korea, dan Tagalog. Selain itu bahasa Inggris dan Portugis.
Pendekatan baru multi bahasa untuk SIM golongan 2 ini muncul setelah
NPA mendapati bahwa ujian SIM dalam bahasa asing sebelumnya tidak tersedia karena belum ada permintaan khusus.
Baca Juga: Intip Koleksi Mobil Mewah Lewis Hamilton: Memang Dari Dulu Dominan Ferrari?
Kebijakan itu akan mengikuti sistem pengujian SIM golongan 1 untuk mobil pribadi, sepeda motor, dan mobil lainnya. Sejak 2009, NPA sudah menyediakan ujian SIM dalam bahasa Inggris dan ujian untuk SIM golongan 1 saat ini sudah tersedia dalam 20 bahasa.
Selain soal-soal aturan lalu lintas seperti dalam ujian SIM golongan 1, ujian untuk pemegang SIM golongan 2 juga menguji pengetahuan pengemudi tentang prosedur keselamatan kendaraan seperti pemeriksaan rem.
Ujian murni bersifat teknis dan tidak ada pertanyaan soal berinteraksi dengan pelanggan.
Harapannya, kepolisian setempat bisa menggunakan contoh soal ujian ini sebagai panduan untuk menyusun pertanyaan berdasarkan kebutuhan lokal.
Berita Terkait
-
Rahasia Ngobrol Lancar Bahasa Asing: 5 Jurus Anti Grogi yang Wajib Kamu Tahu
-
Mendikdasmen Soroti Fenomena 'Xenomania', Sebut Anak Muda Lebih Bangga Bahasa Asing
-
Bahasa Asing di Sekolah: Portugis untuk Diplomasi, Mandarin untuk Ekonomi?
-
Dari Nol Hingga Fasih: Panduan Lengkap Kuasai Bahasa Asing Tanpa Stres
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
5 Mobil Listrik Bekas Rp100 Jutaan: Baterai Super Awet, Murah Biaya Perawatan
-
One3 Motoshop Buka Peluang Pebisnis Aftermartket di IMHAX 2025
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
2 Mobil Listrik yang Cocok untuk Perjalanan Bisnis Jarak Dekat, Pilih Kecil Gesit atau Muatan Besar?
-
KUIS: Seberapa 'Anak Mobil' Kamu?
-
Beda Pajak Motor Listrik vs Motor Bensin Biasa, Lebih Murah yang Mana?
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga 3 Baris Rp70 Jutaan: Irit, Kabin Lega, dan Hemat Perawatan
-
One3 Motoshop Hadirkan Brand Asal Jepang Active dan Galespeed di IMHAX 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 5 Seater Harga Rp100 Jutaan: Barang Buruan Keluarga Muda
-
5 Mobil Diesel Paling Irit Tahun 2025: Panther Masih Layak di Nomor Satu?