Suara.com - Geely dan SAIC-GM-Wuling Automobile, dua raksasa otomotif China, geram setelah terancam terkena tarif impor tinggi di Eropa. Kedua perusahaan mengatakan tarif impor tinggi untuk produknya di Eropa tidak adil dan bahkan mengancam akan melakukan perhitungan dengan perusahaan Eropa di Tiongkok.
Sebelumnya Uni Eropa, berdasarkan penyelidikan sejak tahun 2023 lalu, memvonis produsen mobil listrik China menerima subsidi besar dari Beijing sehingga bisa menjual mobil dengan harga lebih murah. Alhasil, merek-merek Eropa sukar bersaing dengan mobil-mobil China.
Karenanya Uni Eropa menetapkan tarif impor tinggi untuk tiga merek China, Geely, Wuling dan BYD. Wuling akan dikenai tarif 38,1 persen, Geely dikenai 20 persen dan BYD 17,4 persen. Sementara beberapa merek lain dikenai tarif impor 21 persen.
Geely, seperti dilansir dari media Tiongkok Global Times, Kamis (14/6/2024) mengatakan kebijakan Uni Eropa itu justru akan merugikan perusahaan-perusahaan Eropa sendiri dan merusak hubungan datang dengan China.
"Geely mendukung perdagangan bebas, persaingan yang adil, dan patuh dengan aturan internasional. Selama 20 tahun Geely sudah berinvestasi banyak di Eropa, meningkatkan inovasi dan menciptakan ribuan lapangan kerja," tegas Geely, yang juga menguasai merek mobil Volvo.
Sementara Wuling mengaku kecewa dikenai tarif impor paling tinggi. Perusahaan mengatakan Eropa melanggar prinsip-prinsip pasar serta merusak rantai pasok industri otomotif global.
Wuling membantah menerima subsidi dari pemerintah China dan mengatakan akan membangun pabrik serta fasilitas riset di Eropa, seiring dengan meningkatnya penjualan mereka di Benua Biru.
Ada pun BYD, yang dikenai tarif paling kecil, tak berkomentar banyak. Sejumlah analis mengatakan tarif yang dikenakan Eropa tak akan banyak berpengaruh pada raja mobil listrik dunia itu.
Tetapi pemerintah China juga berang. Uni Eropa dituding melanggar aturan organisasi perdagangan dunia atau WTO. Eropa juga dituding menerapkan kebijakan proteksionisme, meski selama bertahun-tahun selalu mempromosikan perdagangan bebas.
Baca Juga: Tak Jadi ke China, Volvo 'Terpaksa' Pindahkan Produksi Mobil Listrik ke Belgia
"China berhak untuk menggugat Uni Eropa di WTO dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal," tegas Ye Hadong, juru bicara Kementerian Perdagangan China.
Di saat yang sama merek-merek mobil Eropa seperti BMW, Mercedes-Benz dan Volkswagen juga memprotes kebijakan Uni Eropa. Mereka mengatakan kebijakan itu tidak adil dan melanggar prinspip perdagangan bebas dan hanya akan merusak daya saing industri otomotif Eropa.
Perusahaan otomotif Eropa wajar gentar. China merupakan salah satu pasar terbesar mobil-mobil Eropa. Sebanyak 32 persen penjualan mobil BMW di Januari - Maret 2024 berasal dari China. Sementara 30 persen pasar Mercedes-Benz dan Volkswagen di periode yang sama juga berasal dari China.
Selain itu, pemerintah China juga sudah memberi sinyal akan membalas dengan mengenakan tarif impor tinggi untuk produk-produk andalan Eropa, seperti wine dan produk berbasis susu yang menjadi andalan Prancis di Tiongkok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Berapa Harga Mobil Bekas Denza D9? Ini Pesaing Alphard dengan Fitur Super Canggih
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Revo yang Aman dan Nyaman
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless untuk Honda Vario 125 yang Aman di Jalan Licin
-
QJMotor Siapkan 4 Produk Baru Tahun Depan, Perkuat Segmen Motor Sport Tapi Matic
-
Kuis Sejarah Otomotif: Siapa Penemu Mobil Pertama di Dunia?
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
5 Mobil Keluarga Mirip BYD Atto 1 dengan Kabin Luas dan Fitur Canggih
-
5 Rekomendasi Aki Motor Terbaik untuk Honda BeAT yang Awet dan Murah
-
7 Mobil Listrik Paling Laris Penguasa Pasar RI: Fiturnya Canggih Nan 'Ngeri'
-
5 City Car untuk Ibu Rumah Tangga yang Nyaman, Irit, dan Praktis