Suara.com - Turki baru saja mengumumkan kebijakan baru yang berpotensi menghambat laju mobil listrik China di negara tersebut.
Mulai 7 Juli 2024 mendatang, semua impor mobil asal China, tak terkecuali mobil listrik, akan dikenakan tarif bea masuk sebesar 40%!
Ini bukan langkah pertama Turki dalam membendung serbuan mobil China. Sebelumnya di tahun 2023, mereka sudah menerapkan tarif tambahan khusus untuk mobil listrik China serta mengatur ulang regulasi perawatan dan layanan purna jual.
Namun, langkah terbaru ini tentu jauh lebih tegas dan berdampak signifikan.
Dikutip dari Arena EV, menurut Kementerian Perdagangan Turki, kebijakan ini diambil untuk melindungi industri otomotif lokal sekaligus memperbaiki defisit perdagangan mereka yang mencapai $45.2 miliar di tahun lalu.
Dengan kata lain, Turki ingin agar konsumen lokal melirik produk buatan dalam negeri alih-alih tergiur harga miring mobil China.
Sebagai gambaran, tarif 40% ini tak hanya berlaku untuk mobil listrik, tapi juga mobil bensin dan hybrid asal China.
Ini tentu membuat harga mobil China jadi melambung tinggi dan kurang kompetitif.
Langkah Turki ini bisa dilihat sebagai sinyalemen menguatnya tekanan global terhadap China di sektor otomotif, khususnya mobil listrik.
Baca Juga: Naikkan Tarif Impor Jadi Strategi Sejumlah Negara Lawan Dominasi Mobil China
Uni Eropa, misalnya, dikabarkan akan segera mengambil keputusan terkait kemungkinan pemberlakuan tarif serupa untuk pabrikan mobil China.
Alasan utama dari tekanan global ini? Banyak pihak yang menilai bahwa pemerintah China memberikan subsidi besar-besaran pada industri mobil listrik mereka.
Akibatnya, harga mobil listrik China menjadi jauh lebih murah dan berpotensi mematikan industri otomotif di negara lain.
Menarik untuk kita lihat bagaimana langkah Turki dan potensi kebijakan serupa dari Uni Eropa ini akan memengaruhi peta persaingan mobil listrik di masa depan. Akankah dominasi China tertahan, atau justru mereka bisa menemukan cara untuk mengatasi hambatan ini?
Berita Terkait
-
Naikkan Tarif Impor Jadi Strategi Sejumlah Negara Lawan Dominasi Mobil China
-
Dengan Kabin Luas, Wuling Andalkan Cloud EV Sasar Mobil Listrik Keluarga
-
Petinggi Suzuki Akui Mobil Listrik Bukan Jadi Kendaraan Masa Depan, Ini Alasannya
-
Mobil Listrik Xiaomi SU7 Kembali Alami Masalah, Kali Ini Telan Korban Jiwa
-
Penduduk Negara Maju Belum Ingin Move On ke Mobil Listrik: Ini Alasan Konsumen!
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula