Suara.com - Mobil listrik Hyundai All New Kona Electric yang diluncurkan di Indonesia Juli lalu masih memiliki tombol-tombol fisik di ruang kemudi. Ini berbeda dari beberapa mobil listrik asal Tiongkok, yang lebih banyak mengandalkan layar sentuh untuk mengontrol fitur-fitur mobil.
Product Expert Assistant Manager PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan menjelaskan penempatan tombol fisik di All New Kona Electric lebih terkait dengan keselamatan berkendara.
"Ini merupakan faktor safety yang sangat penting, keberadaan tombol-tombol fisik ini," kata Bonar pada akhir pekan lalu di Bekasi, Jawa Barat.
Ia menerangkan pengemudi di Indonesia masih lebih familiar dengan tombol fisik ketimbang layar sentuh saat berkendara, sehingga masih bisa fokus menyetir saat harus mengaktifkan fitur tertentu.
Sebaliknya penggunaan layar sentuh dikhawatirkan akan mengalihkan fokus pengemudi dan memperbesar risiko kecelakaan.
"Misalnya dengan kecepatan 80 km/jam, kita mengalihkan padangan 2 detik saja (ke layar sentuh), berarti kita telah melewati jarak 44 meter tanpa melihat ke depan. Dalam jarak itu, bisa saja ada kucing atau orang lewat," Bonar memberikan contoh.
"Makanya tombol fisik masih ada, karena seiring dengan pemakaian, lama-lama terbentuk muscle memory sehingga ketika hendak mengatur fitur mobil kita tak perlu mengalihkan perhatian dari jalan," imbuh Bonar.
Hyundai sendiri memang menyandingkan tombol fisik dengan layar sentuh 12,3 inci di kabin kemudi All New Kona Electric.
All New Kona Electric tersedia dalam lima varian di Indonesia. Harganya mulai dari Rp 499 juta hingga Rp 590 juta untuk tipe tertinggi.
Baca Juga: Hyundai Terima 1500 Pesanan All New Kona Electric, Tipe Teratas Paling Diburu
Berita Terkait
-
Hyundai Indonesia Tidak Jual Baterai Mobil Listrik ke Merek Lain
-
BYD Indonesia Buka Suara Terkait Recall Ribuan Unit Dolphin dan Atto 3
-
BYD Dolphin dan Atto 3 Kena Recall Karena Potensi Kebakaran
-
Hyundai Minta Merek Lain Bangun Charging Station: Jangan Maunya Jualan Saja!
-
Jajal All New Kona Electric: Bekasi - Semarang Tanpa Isi Ulang Baterai
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 7 Seater Ukuran Kecil untuk Keluarga, Anti Rewel
-
7 Tips Membeli Mobil Bekas Secara Aman untuk Pemula agar Terhindar dari Penipuan
-
Vingroup dan VinFast Bisa Jadi Inspirasi Asia Tenggara
-
Pertumbuhan Mobil Listrik Melambat, Toyota Maju-Mundur Soal Rencana Bikin Pabrik Baterai
-
MMKSI Resmikan Diler Mitsubishi Pertama di Garut, yang ke-171 di Indonesia
-
Hyundai Recall IONIQ 6 di Indonesia Karena Ditemukan Masalah pada Sistemn Pengisian Daya
-
Terpopuler: Maling Kendaraan Bersenjata Mainan Dihakimi Massa, Mobil Setara Harga Motor
-
4 Motor yang Mirip Vespa Mulai Rp20 Jutaan, Retro dan Stylish
-
Kenalan dengan PROTO BEV, Superbike Listrik Yamaha yang Kini Punya Suara
-
Dedi Mulyadi Ekspos Bahan BBM Jenis Baru: Bukan Lagi Limbah, Jerami Disulap Jadi 'Solar' Murah