Suara.com - Pemerintah Indonesia masih mengkaji terkait kelanjutan insentif mobil listrik untuk tahun depan. Namun sepertinya belum ada rencana untuk memberikan insentif pada mobil hybrid.
Disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian, Ekko Harjanto, saat ini pemerintah masih fokus untuk mengkaji insentif untuk mobil listrik.
"Terkait insentif mobil hybrid, sampai saat ini pemerintah masih konsisten ke kendaraan listrik. Ke depannya akan dikaji teman-teman kebijakan fiskal, terutama manfaat kepada semua, termasuk ke industry kendaraan lain," ujar Ekko Harjanto dalam Focus Group Discussion (FGD) "Outlook Otomotif 2024: Mengakhiri One Million Trap, Menyongsong Era Rendah Emisi" yang diselenggarakan di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, baru-baru ini, Kamis (5/12/2024).
Terkait pemberian insentif, tambah Ekko, memang pemerintah harus hati-hati untuk mengambil kebijakan. Sebab pemberian insentif tentu perlu menghasilkan revenue, kemudian emisi turun.
"Saat ini yang eksisting mendapat PPN ditanggung pemerintah yang BEV (battery electric vehicle)," kata Ekko.
Senada dengan Ekko, Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Non Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Andi Oscar La Galigo menyampaikan, belum ada formulasi apapun terkait insentif untuk mobil hybrid.
"Mohon maaf terkait 2025 insentif ke hybrid, kami sendiri belum mendapat informasi. Kami hanya menyampaikan kembali apa yang dibilang pak menteri di GJAW. Kami masih membahas dan belum ada formulasi apapun," ungkapnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyatakan bila kebijakan insentif untuk otomotif sedang dimatangkan dan bakal diumumkan.
Airlangga sempat mengatakan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) merupakan usulan insentif prioritas yang bakal diajukan ke Presiden Prabowo untuk diterapkan pada 2025.
Baca Juga: Mobil Hybrid Dinilai Lebih Rendah Emisi Dibandingkan Mobil Listrik
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Wuling Motors dan Pos Indonesia Hadirkan Mitra EV Sebagai Solusi Kendaraan Logistik
-
Suzuki Meluncurkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro: SUV Tangguh dengan Tampilan Lebih Elegan
-
Kakorlantas Sudah Tak Pakai Strobo, Pejabat Lain Kapan?
-
Rocky Hybrid Catat 500 Pemesanan, Konsumen Baru Terima Unit November
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri