Panas adalah musuh utama komponen elektronik, termasuk baterai dan kontroler motor listrik. Alih-alih menggunakan sistem pendingin cairan atau kipas yang memakan daya dan biaya, para insinyur Honda merancang solusi yang brilian.
Gambar paten menunjukkan adanya celah atau saluran di antara kedua unit baterai.
Saluran ini berfungsi sebagai corong udara alami saat motor berjalan, mengalirkan udara untuk mendinginkan baterai dan komponen elektronik lainnya secara pasif.
4. Performa Fokus untuk Komuter Urban
Jangan berharap motor ini akan menyaingi kecepatan motor sport. Sesuai dengan basisnya sebagai motor komuter, performanya dirancang untuk kebutuhan sehari-hari di perkotaan.
Diperkirakan, kecepatan puncaknya akan berada di kisaran 80-85 km/jam (50-53 mph), setara dengan Honda Shine versi bensin.
Fokus pada performa yang cukup ini adalah pilihan sadar untuk menjaga agar kapasitas baterai—dan tentu saja harganya—tetap terjangkau.
5. Penggerak Roda yang Simpel dan Efisien
Tidak ada teknologi yang rumit di bagian penggerak. Paten ini menggambarkan penggunaan motor listrik yang dipasang di tengah (mid-drive) yang menyalurkan tenaga ke roda belakang melalui gir reduksi kecepatan tunggal dan rantai.
Baca Juga: Tim Nyaman vs Tim Tangguh: 7 Poin Adu Kuat Honda CR-V dan Toyota Rush Bekas untuk Keluarga
Konfigurasi ini meniru tata letak dasar motor komuter konvensional, membuatnya simpel, andal, dan mudah dalam perawatan.
6. Berpotensi Menjadi Motor Listrik "Sejuta Umat"
Inilah bagian yang paling menarik. Dengan semua strategi penekanan biaya yang dilakukan, motor listrik ini berpotensi besar untuk dijual dengan harga yang sangat murah.
Jika Honda berhasil mewujudkannya, ini bukan hanya sekadar menambah satu model baru di pasar.
7. Strategi Mendemokratisasi Kendaraan Listrik
Langkah Honda ini lebih dari sekadar menjual produk. Ini adalah sebuah strategi untuk membuat motor listrik dapat diakses oleh lebih banyak orang, terutama di pasar yang sangat sensitif terhadap harga seperti India dan kemungkinan besar, Asia Tenggara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya
-
Motor Terendam Banjir Perlu Penanganan Khusus, Berikut Langkah yang Perlu Diperhatikan
-
Pilih Hilux, Triton atau D-Max? Segini Harga Terbaru Mobil Double Cabin Bekas di Akhir 2025
-
Komunitas Motor Matic dapat Edukasi Pemilihan Pelumas yang Tepat dari Para Ahli
-
Galau Memilih Xenia vs Rocky? Mending Tengok Dulu Harga Mobil Daihatsu di Akhir 2025
-
Anak Muda Mending Agya atau Raize? Intip Dulu Harga Mobil Toyota Akhir Tahun 2025
-
Sobat Gaji UMR Merapat, Ini 5 Rekomendasi Mobil untuk Harian: Dari Opsi Aman hingga Brand Eropa
-
4 Model Honda Brio Bekas Budget Rp80 Jutaan, Ideal Jadi Mobil Pertama