- Motor murah makin laris di Asia, tapi Ducati menolak ikut tren.
- Filosofi Ducati: fokus pada gaya, performa, eksklusivitas, bukan volume penjualan.
- Strategi Ducati: tetap premium, produksi terbatas, dan merangkul anak muda lewat motor performa & motocross.
Suara.com - Pasar motor global sedang bergeser. Motor murah berkapasitas kecil kini jadi primadona, terutama di Asia.
Model seperti Triumph Speed 400, Scrambler 400X, Honda GB350, hingga BSA Bantam sukses besar, bahkan sering menyalip penjualan motor premium di berbagai negara.
Namun, di tengah tren ini, Ducati justru memilih jalan berbeda: mereka menegaskan tidak akan ikut-ikutan membuat motor murah.
Sejak diluncurkan, motor-motor entry-level dari merek besar langsung diserbu konsumen. Harganya ramah kantong, desainnya tetap keren, dan performanya cukup untuk kebutuhan harian.
Distributor BSA di Inggris bahkan menyebut lonjakan minat ini sebagai yang “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Fenomena ini jelas menggiurkan. Volume penjualan tinggi berarti potensi keuntungan besar. Tapi Ducati, merek asal Bologna, Italia, menolak untuk terjun ke segmen ini.
Filosofi Ducati: Bukan Soal Kuantitas
Dikutip dari MCN, Giulio Fabbri, Head of Product Communications Ducati, menegaskan bahwa keputusan ini sudah diambil sejak lama. Menurutnya, pilar utama Ducati adalah gaya, sofistikasi, dan performa.
Jika ketiganya dipaksakan masuk ke motor kecil dan murah, harga jualnya otomatis akan melambung, sehingga tidak lagi sesuai dengan segmen yang dituju.
“Karena itu, Anda tidak akan pernah melihat Ducati kecil,” ujar Fabbri.
Alih-alih mengejar volume, Ducati lebih memilih menjaga eksklusivitas. Mereka tetap fokus pada motor performa tinggi, termasuk lini Scrambler 803cc yang populer di kalangan anak muda, serta produk baru seperti Ducati 698 Mono untuk motocross.
Identitas “Made in Italy”
Alasan lain Ducati enggan membuat motor murah adalah soal identitas. Semua motor Ducati untuk pasar Eropa dirakit di Borgo Panigale, Italia.
Sementara untuk Asia-Pasifik, produksi dilakukan di Thailand, bukan untuk menekan biaya, melainkan agar terhindar dari pajak impor tinggi.
“Made in Italy” dianggap bagian dari DNA Ducati yang tidak bisa ditawar. Jika mereka memproduksi motor kecil di negara lain hanya demi harga murah, citra premium yang sudah dibangun puluhan tahun bisa runtuh.
Berita Terkait
-
Federal Racing Matic Kini Kantongi Standar API SN untuk Perlindungan Motor Matic
-
Dompet Aman, Motor Tetap Jalan: 5 Cara Cerdas Hemat Bensin yang Sering Diabaikan
-
Yamaha Grand Filano Minggir Dulu, Skutik Retro Rp 13 Jutaan Solusi Anak Muda, Ringan dan Irit
-
7 Motor Bekas Tahun Muda Paling Bandel untuk Mobilitas Kerja Lintas Kota
-
Honda dan Yamaha Peringatkan Pemerintah Vietnam: Industri Roda Dua Bisa Runtuh
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Penjualan Honda di Indonesia Kian Terpuruk, Dealer Pilih Berpaling ke Merek China
-
5 Juta Dapat Motor Bekas Apa? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Masih Layak Dibeli
-
Belajar dari Tragedi Baterai Drone, Pemilik Mobil Listrik Diminta Waspada
-
Kini Nempel Scoopy Baru: Berapa Harga Motor Bekas Yamaha Grand Filano?
-
Update Harga 35 Motor Trail dan Adventure Paling "Gacor" untuk Libas Jalan Rusak Kaum Petualang
-
Turun 10 Jutaan, Motor Honda ADV 160 Bekas Harga Berapa?
-
Yang Penting Jalan dan Nggak Ngambekan: Ini 7 Motor Bekas 3 Jutaan Buat Kendaraan Harian
-
Berapa Harga Motor Astrea Bekas? Cocok untuk Pencinta Retro, Cek Spesifikasi sebelum Beli
-
5 Pilihan Sepeda Listrik Roda Tiga untuk Berkendara Stabil dan Nyaman
-
Fazzio Hybrid Jadi Magnet Para Gen Z di Festival Musik Anak Muda