- PM Modi dan Presiden Putin mendadak memakai Toyota Fortuner, bukan mobil dinas mewah mereka.
- Pilihan ini memicu dua spekulasi utama: pesan politik terselubung atau alasan teknis sederhana.
- Fortuner dinilai sebagai kendaraan "netral" karena merupakan merek Asia dan dirakit langsung di India.
Suara.com - Lupakan sejenak kemewahan Range Rover atau kegagahan Aurus Senat lapis baja. Kali ini, sebuah Toyota Fortuner berkelir putih sukses mencuri panggung diplomasi global.
Sebuah insiden tak terduga Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan krusial di New Delhi memicu kontroversial.
Pertanyaannya hanya satu: Kenapa harus Fortuner?
Momen ini terjadi saat Modi menyambut langsung Putin di landasan, sebuah gestur yang melanggar protokol resmi dan diadakan
Alih-alih masuk ke Range Rover atau Mercedes-Maybach S650 Guard milik PM Modi, keduanya justru menaiki Toyota Fortuner menuju kediaman resmi untuk makan malam.
Kejadian ini sontak memicu berbagai spekulasi di kalangan pengamat geopolitik dan pecinta otomotif.
Dua Teori di Balik 'Diplomasi Fortuner'
Tidak ada penjelasan resmi yang dirilis, namun dua teori kuat beredar untuk menjelaskan pilihan kendaraan yang sangat tidak biasa ini.
1. Pesan Politik Terselubung untuk Barat
Baca Juga: Intip Harga Fortuner Bekas dan Spesifikasi serta Pajak Terkini Oktober 2025!
Banyak analis meyakini ini adalah langkah yang sudah diperhitungkan dengan matang, bukan sebuah kebetulan.
- Menghindari Merek Eropa:
Kendaraan dinas utama PM Modi adalah Range Rover (Inggris) dan Mercedes-Maybach (Jerman).
Kedua negara ini merupakan pendukung utama Ukraina dan telah menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia.
Menggunakan mobil dari negara-negara tersebut untuk menjamu Putin dinilai akan sangat "canggung" secara diplomatik.
Seperti komentar seorang pengamat, "Dengan memilih merek Jepang non-Eropa, langkah ini menghindarkan penggunaan kendaraan buatan Barat yang dikenai sanksi Rusia."
- Simbolisme Kendaraan Asia:
Toyota adalah merek Jepang, sebuah kekuatan ekonomi Asia. Penggunaannya bisa diartikan sebagai penegasan solidaritas non-Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Harley-Davidson X440T Terbaru Berapaan? Tengok Harga Moge Murah Rasa Premium Ini
-
Fitur Premium Yamaha NMAX Turbo yang Relevan dengan Generasi Muda
-
Update Harga Mobil Listrik BYD Desember 2025: Atto 3 Superior Tak Lagi Dijual?
-
Harga Honda BeAT Terbaru Akhir Tahun: Mulai Rp 18 Jutaan, Iritnya Bikin Hati Senang
-
5 Rekomendasi Oli Motor Matic yang Tahan Lama dan Bikin Mesin Awet
-
5 Mobil Imut Rp 60 Jutaan Cocok untuk Ibu-ibu Antar Anak Sekolah
-
Sektor Logistik Tumbuh Pesat, Isuzu Perkuat Dominasi Pasar Kendaraan Komersial di 2025
-
Karimun Kotak Tetap Eksis, Harga Ekonomis Senilai Motor Matic dan Siap Libas Macet
-
Kisah Pemilik Bengkel Disulap Jadi Pembalap Profesional di Sirkuit Mandalika
-
Riset Ungkap Fakta Adopsi Mobil Listrik Indonesia Masih Didominasi Kalangan Tertentu