Otomotif / Mobil
Kamis, 11 Desember 2025 | 15:29 WIB
Belajar dari Tragedi Baterai Drone, Pemilik Mobil Listrik Diminta Waspada (Unsplash)
Baca 10 detik
  • Kebakaran gedung di Jakarta akibat baterai drone memicu kekhawatiran akan keamanan baterai mobil listrik.
  • Fenomena thermal runaway pada baterai litium menjadi biang kerok kebakaran yang sulit dipadamkan.
  • Pabrikan sebenarnya sudah melakukan uji ekstrem seperti tusuk paku untuk menjamin keamanan baterai.

Suara.com - Tragedi kebakaran hebat di Gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, yang diduga dipicu oleh baterai litium-ion menjadi tamparan keras bagi kita semua terutama bagi calon pemilik mobil listrik.

Insiden yang menewaskan 22 orang ini secara tidak langsung memicu kekhawatiran masif akan keamanan teknologi serupa yang kini tertanam di jutaan mobil listrik.

Lantas, seberapa amankah "bom waktu" bertegangan tinggi yang kita parkir di garasi rumah setiap malam?

Simak analisis mendalam mengenai standar keamanan, risiko tersembunyi, dan realita kebakaran mobil listrik berikut ini.

Standar Keamanan "Kelas Militer"

Pada dasarnya, baterai yang terpasang di mobil listrik sudah melewati serangkaian uji penyiksaan ekstrem sebelum lolos produksi.

Para insinyur pabrikan telah mengantisipasi berbagai skenario terburuk yang mungkin terjadi di jalan raya.

Salah satu pengujian paling sadis adalah Nail Penetration Test atau uji tusuk paku.

Dalam tes ini, sel baterai dalam kondisi terisi 100% ditusuk paksa menggunakan benda tajam.

Baca Juga: Dirut Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut di Kemayoran, Polisi Ungkap Pasal Kelalaian

Baterai dinyatakan lulus jika tidak mengeluarkan api atau meledak saat "dilukai" secara sengaja.

Selain itu, ada juga Cycler Test di mana baterai dicas dan dikuras berulang kali dari 0-100% pada suhu ekstrem.

Uji coba ini membuktikan bahwa baterai tidak akan mengalami panas berlebih (overheating) meski dipacu dalam kondisi paling berat sekalipun.

Ilustrasi mobil listrik harga Rp200 jutaan (Pixabay)

Ancaman Nyata: "Thermal Runaway"

Meskipun standar keamanannya sangat tinggi, risiko kebakaran tetap ada meski kemungkinannya sangat kecil.

Masalah utama pada baterai litium adalah fenomena "reaksi berantai" yang disebut Thermal Runaway.

Load More