- Kebakaran gedung di Jakarta akibat baterai drone memicu kekhawatiran akan keamanan baterai mobil listrik.
- Fenomena thermal runaway pada baterai litium menjadi biang kerok kebakaran yang sulit dipadamkan.
- Pabrikan sebenarnya sudah melakukan uji ekstrem seperti tusuk paku untuk menjamin keamanan baterai.
Fenomena ini terjadi ketika satu sel baterai mengalami kerusakan akibat benturan, korsleting, atau cacat produksi.
Sel yang rusak akan melepaskan panas ekstrem yang kemudian menjalar dan memicu kerusakan pada sel-sel di sebelahnya.
Proses ini berlangsung sangat cepat dan nyaris mustahil dihentikan, layaknya efek domino yang tak terkendali.
Inilah yang menjadi biang kerok mengapa api dari baterai litium sangat sulit dipadamkan dan bisa menyala kembali.
Studi Kasus Kebakaran di Dunia Nyata
Beberapa insiden di luar negeri menjadi bukti nyata betapa berbahayanya thermal runaway.
Di Malaysia, sebuah mobil listrik terbakar saat sedang melakukan pengisian daya cepat (DC Charging).
Investigasi menemukan adanya kerusakan internal pada salah satu kapsul baterai yang memicu korsleting antarsel.
Kasus lain yang lebih mengerikan adalah terbakarnya sebuah kapal kargo yang mengangkut ribuan mobil listrik baru di tengah lautan.
Baca Juga: Dirut Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut di Kemayoran, Polisi Ungkap Pasal Kelalaian
Kapal tersebut terbakar selama berminggu-minggu hingga akhirnya tenggelam, diduga kuat api berasal dari dek yang memuat kendaraan listrik.
Di Amerika Serikat, petugas pemadam kebakaran membutuhkan 36.000 galon air dan waktu satu jam untuk memadamkan api pada sebuah Tesla Model Y.
Sebagai perbandingan, memadamkan api pada mobil bensin konvensional hanya memerlukan 300 hingga 1.000 galon air saja.
Bahkan setelah api padam, potensi api menyala kembali (re-ignition) masih ada karena reaksi kimia di dalam baterai terus berlanjut.
Melihat fakta ini, sudah selayaknya setiap produsen mobil listrik mempertimbangkan fitur perlindungan tambahan untuk mendeteksi dan memperingatkan pengguna akan gejala awal kerusakan baterai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Penjualan Honda di Indonesia Kian Terpuruk, Dealer Pilih Berpaling ke Merek China
-
5 Juta Dapat Motor Bekas Apa? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Masih Layak Dibeli
-
Kini Nempel Scoopy Baru: Berapa Harga Motor Bekas Yamaha Grand Filano?
-
Update Harga 35 Motor Trail dan Adventure Paling "Gacor" untuk Libas Jalan Rusak Kaum Petualang
-
Turun 10 Jutaan, Motor Honda ADV 160 Bekas Harga Berapa?
-
Yang Penting Jalan dan Nggak Ngambekan: Ini 7 Motor Bekas 3 Jutaan Buat Kendaraan Harian
-
Berapa Harga Motor Astrea Bekas? Cocok untuk Pencinta Retro, Cek Spesifikasi sebelum Beli
-
5 Pilihan Sepeda Listrik Roda Tiga untuk Berkendara Stabil dan Nyaman
-
Fazzio Hybrid Jadi Magnet Para Gen Z di Festival Musik Anak Muda
-
7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?