Senin, 14 Desember 2020 | 08:09 WIB
Ilustrasi Jurnalis [shutterstock]

Suara.com - Komunitas Jurnalis Berhijab (KJB) Indonesia merayakan hari jadinya yang yang ke-8. Dalam kondisi pandemi Covid-19, perayaan dilakukan menggunakan Zoom  bertajuk Webinar Nasional dengan tema “Menebar Kebaikan Melalui Karya Jurnalistik.

Tiga narasumber dalam acara tersebut adalah Arief Suditomo, Pemimpin Redaksi Metro TV, Balques Manisang, News Produser dan host tvOne, serta Lalita Gandaputri, News Produser Metro TV dan member KJB Indonesia.

Acara disiarkan melalui Aplikasi Zoom dan Youtube KJB. Webinar dihadiri oleh 246 peserta dari para members KJB Indonesia, akademisi dari beberapa Universitas, Komunitas dan Masyarakat umum penyuka Jurnalistik, Minggu (13/12/2020).

Dalam webinar tersebut, Arief banyak memberikan pesan dan kesan sebagai jurnalis di hadapan peserta dari beberapa daerah di Indonesia seperti, Jabodetabek, Yogyakarta, Malang, Sumbawa, Banjarmasin, Medan, Makasar, Aceh dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Sesuai tema yang diusung, Arief menyebutkan bahwa kita harus terus menanamkan jurnalisme kebaikan, karena di sekitar para jurnalis terlalu banyak racun yang membawa kearah negatif.

“Buat teman-teman KJB, ini merupakan sebuah silaturahim yang baik, yang pada akhirnya, kita sama-sama mengumpulkan energi buat memberikan kontribusi dalam bentuk jurnalisme kebaikan bagi publik. Kemudian terus memberikan kontribusi tersebut, karena dunia kita ini kadang-kadang perlu konstribusi dalam bentuk jurnalisme kebaikan, terlalu banyak toxic di sekitar kita, terlalu banyak problem, yang pada akhirnya membawa kita kearah-arah yang sangat negatif,” ucap Arief.

Ia menambahkan, semangat menebar kebaikan jurnalistik harus ditanamkan mulai dari keseharian.

“Salah satu program di media kami, seperti liputan dengan BenihBaik.com menunjukan, dengan liputan ini, kita sekaligus bisa mengajak masyarakat menyumbang dana, tenaga dan bisa membangun beberapa insfrastruktur di beberapa daerah di Indonesia, sehingga kita tidak hanya konsentrasi pada finansial sourching atau uang, kita juga bisa menyumbang tenaga dan barang sesuai dengan kebutuhan yang disasar. Salah satunya Program Newsline Metro TV yang merupakan positf journalism atau jurnalisme positif,” tutur pria yang sudah lebih dari 22 tahun menekui bidang jurnalistik tersebut.

Di sisi lain, menurut Balques, menjadi jurnalis bukanlah sebuah kekuatan akan tetapi merupakan sebuah kehormatan. Balques juga menekankan pentingnya menjadi jurnalis yang mempertahankan peran sebagai pilar demokrasi.

Ia juga menekankan, setiap jurnalis juga harus bisa mencari celah menerapkan idealisme.

Baca Juga: IDI Sarankan Influencer dan Wartawan Diberi Vaksin Covid-19 Lebih Dulu

“Selalu luruskan niat kita bahwa menjadi jurnalis itu menjadi pilar ke empat demokrasi jadi pertahankan pilar itu, kita sebagai pilar demokrasi,” ucap Balques.

Kemudian terkait jurnalisme kebaikan, dalam Program Fakta tvOne, yaitu program semi investigasi yang dia bawakan, banyak manfaat yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program tersebut mengingatkan masyarakat untuk melihat kondisi rakyat sesungguhnya, sehingga bisa menyuarakan pihak yang tidak memiliki kekuatan untuk bersuara dipublik atau voice the voiceless.

“Seperti kasus reklamasi pantai di Jakarta Utara, kita menyuarakan para nelayan terkait kesejahteraan mereka. Akhirnya terjadi komunikasi antara nelayan, pemerintah dan perusahaan. Kemudian beberapa liputan lainnya menunjukan bahwa karya jurnalistik juga bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat," katanya.

Menurut Lalita, News Produser Metro TV, wanita berhijab tak perlu takut untuk menjadi jurnalis.

“Dulu awal karier saya sebagai jurnalis yang berhijab, awal tahun 2007, saat itu masih belum banyak jurnalis berhijab. Standar jurnalis TV melepaskan simbol-simbol agama. Tantangan bagi saya, saya pernah tidak diterima, karena hijab saya di lingkungan konflik di beberapa wilayah di Indonesia. Namun kondisi sekarang berbeda, kita bisa tetap menunjukan netralitas kita dengan berhijab dan terus memberikan karya jurnalis yang menebar kebaikan,” katanya.

Lalita menambahkan, jurnalis memiliki posisi istimewa karena menjadi mata dunia.

“ Tugas jurnalis itu mulia. Kita melakukan pekererjaan untuk masyarakat sehingga tanggung jawab kita sangat besar. Kita harus menginformasikan berita yang benar,” pungkas wanita yang telah 14 tahun menjadi jurnalis.

Pada waktu yang sama, Nikmatus Sholikah, Presiden KJB Indonesia, mengatakan, KJB dibentuk sejak 26 November 2012. Hingga kini, KJB Indonesia sudah memiliki lebih dari 130 member dari jurnalis berhijab dari media cetak, televisi, radio, onlie di beberapa daerah di Indonesia seperti Jabodekatbek, Yogyaakarta, Malang, Medan, Makasar, Lombok, Kepulauan Selayar dan dan lainnya.

Milad KJB ke-8 ini diharapkan dapat meningkatkan tali silaturahmi antar member KJB Indonesia dan meningkatkan pemahaman tentang esensi karya jurnalistik yang berkualitas dan membawa kebaikan.

“Dimasa sekarang, banyak masyarakat yang mulai meragukan kebenaran informasi berita yang menjadi produk jurnalistik. Masyarakat perlu mengetahui, esensi karya jurnalistik yang berkualitas, sejatinya bukan hanya sesuai dengan fakta namun bisa membawa dampak kebaikan untuk masyarakat luas,” kata wanita yang aktif menjadi menulis dan berkegiatan sosial tersebut.

Load More