Suara.com - Gerakan Masyarakat Revolusioner (GEMAR) menggelar aksi damai untuk menolak organisasi kemasyarakatan (ormas) Amerika Serikat (AS) International Republican Institute (IRI) Intervensi Pemilu 2024 di Monas Barat Daya, Jumat (1/9/2023).
Aksi tersebut diikuti oleh masyarakat yang berjumlah kurang lebih 40 orang. Indikasi adanya dugaan terkait campur tangan asing menjadikan janggal di lingkungan masyarakat, walaupun hal itu sudah menjadi sejarah sejak tahun 1966-1999 pasca pilpres Abdurahman Wahid dan Megawati pihak asing juga selalu ikut mencampuri urusan pemilu yang ada Indonesia dengan membawa kepentingan-kepentingan mereka.
"Menurut korlap aksi dari GEMAR, hal itu menjadi sangat riskan dalam proses pergantian kepemimpinan yang ada di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa hal tersebut dapat mencederai proses demokrasi yang ada di Indonesia, karena terlalu banyak intervensi dari pihak asing," ucap Aprilianus selaku korlap aksi.
"Adapun itu, adanya temuan dari hasil kajian kami yang mana IRI sebuah ormas dari AS telah dan akan menjalankan aktivitas mengenai proses pemilu nanti dengan kegiatan-kegiatan yang mereka inisiasi, termasuk melakukan pendekatan dengan para partai politik untuk menguasai strategi pemilu partaipartai, mendorong reformasi partai-partai dengan tujuan mempromosikan prioritas dan inisiatif pemerintah AS di Indonesia, serta menghasut mahasiswa menggelar aksi untuk menentang kebijakan pemerintah melalui program Increasing Student Participation for A Resilient Democracy (INSPIRED)," ujar Mustakim, anggota dari GEMAR.
Selain itu, IRI juga mendanai Partai Buruh untuk menggelar sejumlah aksi demo, dengan tuntutannya cabut UU Cipta Kerja, cabut Presidential Thresshold 20 persen menjadi 0 persen dan lain-lain. Hal tersebut diduga adanya start kampanye yang dilakukan oleh IRI yang beroperasi di Indonesia.
"Kami menduga itu merupakan bentuk pelanggaran kode etik dalam proses Pemilu 2024 yang mana penetapan calon pemimpin di Indonesia sendiri masih belum diumumkan. Kami mengecam keras kepada pemangku kebijakan untuk dapat menghentikan IRI beroperasi di Indonesia," ujar Mustakim.
Lagi, Aprilianus mengingatkan pada pemerintah untuk dapat memantau segala aktivitas IRI dalam menjaga kestabilan politik di Indonesia. "Karena perlu adanya pengawasan dari pihak pemerintah maupun masyarakat dalam mengawasi segala aktivitas yang berbau Pemilu 2024, dan pemerintah harus bisa mengkonsolidasikan seluruh elemen masyarakat untuk dapat terlibat dalam proses Pemilu 2024 dan menciptakan meaningfull paticipation," ujar Aprilianus.
Lanjut korlap aksi, bahwa aksi yang pertama mereka gelar bukanlah yang terkahir, namun hal tersebut merupakan bentuk percikan awal dalam mengawal proses Pemilu 2024. "Adapun itu, Aksi selanjutnya akan membawakan masa yang lebih banyak dan menciptakan gelombang yang lebih besar dalam proses pengawalan isu yang mereka temui," ucap Aprilianus
Baca Juga: MK Perbolehkan Kampanye di Lembaga Pendidikan, Bawaslu Tegaskan TK hingga SMP Tidak Boleh
Tag
Berita Terkait
-
Ketum Parpol Pendukung Ganjar Gelar Rapat Tertutup Selama 40 Menit, Bahas Momentum Umumkan Cawapres
-
Narji Bakal Berhenti Jadi Pelawak Bila Lolos Jadi Anggota DPR: Gue Komitmen Sama Masyarakat
-
Dua Perkara Sekaligus, Ini Alasan Bawaslu Laporkan KPU ke DKPP
-
Sasaran Empuk Penjahat Siber, Pengamanan Data Pemilu Jadi Tantangan Tersendiri
-
Bawaslu Tuding KPU Laksanakan Tahapan Pemilu di Luar Jadwal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence