Suara.com - Tali pusat merupakan bagian alami dari tumbuh kembang bayi. Tali pusat, yang menghubungkan bayi dan plasenta di dalam rahim, terbuat dari pembuluh darah dan jaringan ikat.
Setelah lahir, pemotongan tali pusat secara fisik dan simbolis akan memisahkan ibu dan bayinya. Kemudian, tunggul tali pusat mengering dan rontok sehingga lukanya sembuh. World Helath Organization (WHO) memperkirakan bahwa seperempat kematian neonatal (kematian sebelum bayi berumur satu bulan) di dunia disebabkan oleh infeksi; 75% di antaranya terjadi pada minggu pertama kehidupan, dengan tali pusat sebagai pintu gerbangnya.
Tali pusat merupakan tempat kolonisasi bakteri yang penting. Kemungkinan konsekuensi dari kolonisasi bakteri adalah infeksi tunggul tali pusat, risiko infeksi ini meningkat hingga tunggulnya terlepas.
“Tali pusat bayi akan mengering dan lepas saat bayi berusia satu hingga tiga minggu setelah kelahirannya,” kata Dokter Spesialis Anak, dr. Dini Safitri Zahara, Sp.A.
Sebelum tali pusat ini puput, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Ibu:
1. Perawatan ideal untuk merawat tali pusat bayi
Saat bayi lahir, tali pusat akan dipotong oleh tenaga kesehatan dan bagian ujungnya akan dibersikan menggunakan alkohol swab atau kassa dengan alkohol 70%. Pada prinsipnya, penting mengupayakan tali pusat selalu dalam kondisi kering, tidak lembab, dan bersih. Jadi, Ibu tidak perlu membersihkannya dengan sabun atau cairan lainnya. Saat mandi, Ibu hanya perlu dibersihkan perlahan dengan air hangat, mengeringkannya dan dibiarkan terbuka tanpa ditutup dengan kassa atau apapun.
2. Memilih popok yang tepat
Saat menggunakan popok bayi, selalu usahakan tali pusat tidak tertutup popok, sehingga terhindar dari gesekan, urin dan tinja yang dapat menyebabkan infeksi. Memilih popok dengan bentuk spot U di bagian perut merupakan keputusan yang baik dan tepat untuk bayi baru lahir, karena dapat mengurangi terjadinya gesekan tali pusat bayi dengan popok sehingga risiko terjadinya infeksi lebih kecil. “Tali pusat yang tidak tertutup popok tidak mudah lembab sehingga diharapkan bisa lebih cepat mengering dan puput. Selain itu, tali pusat yang terpapar urin dan tinja pada popok bayi dapat memicu risiko infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, virus maupun organisme berbahaya lainnya,” papar dr Dini.
Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Lelaki Terduga Pelaku Pembuang Bayi Kembar di Sleman
Manager PR MAKUKU Indonesia, Titi Nurmalasari, mengatakan infeksi pada tali pusat bayi dapat terjadi dan dapat menyebar dengan cepat sehingga mempengaruhi kesehatan bayi. Oleh sebab itu, popok MAKUKU memiliki popok khusus newborn yang dilengkapi dengan fitur Belly Botton U-Shape untuk membantu Ibu lebih mudah dalam merawat tali pusat bayi. Dengan demikian, tali pusat bayi tidak mudah terkontaminasi oleh bakteri di sekitar kulit sehingga menyebabkan infeksi.
“Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat sehingga mempengaruhi kesehatan bayi. Selain teknologi penyerapan SAP (Super Absorben Polymer) yang tinggi pada popok MAKUKU, fitur Belly Botton U-Shape ini menjadikan MAKUKU ideal untuk digunakan sejak bayi masih newborn. Fitur Belly Botton U-Shape dapat ditemukan di semua varian MAKUKU SAP Diapers, mulai dari MAKUKU SAP Comfort Fit, MAKUKU SAP Diapers Comfort+, MAKUKU SAP Diapers Slim, MAKUKU SAP Slim Care hingga MAKUKU SAP Diapers Pro Care,” papar Titi.
Berita Terkait
-
Tingkah Yakup Hasibuan Ajak Calon Anaknya di Perut Jessica Mila Ngobrol Bikin Iri: Berharap Dapat Suami Gini
-
Identitas SW dan EW, Sosok Sejoli yang Buang Bayi Kembar di Sungai Berbah
-
Sosok Pasangan Kekasih Pembuang Bayi Kembar di Sungai Sleman: Sopir dan Mahasiswi PTS
-
Perkembangan Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Siti Mauliah Bakal Ganti Nama Anaknya
-
Kronologi Lengkap Pembuangan Bayi di Sungai Buntung Berbah, Lahirkan Sendiri di Kos hingga Panik
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence