Suara.com - Ayesha, gadis remaja berusia 13 tahun asal Bekasi, yang viral karena berkacamata tebal dan sempat mengalami perundungan di sekolahnya, kini telah menemukan solusi untuk kondisi mata minus tinggi-nya.
Bertahun-tahun menggunakan kacamata tebal karena kondisinya yang memiliki minus tinggi dan terus meningkat membuat ibunya khawatir, bahkan hingga mencoba banyak cara untuk menyembuhkan mata minusnya.
Setelah berita viralnya tersebut, akhirnya Ayesha mendapat kesempatan untuk melihat harapannya lepas dari kacamata, dengan menggunakan Orthokeratology atau yang lebih dikenal dengan Ortho K. Layanan Ortho K yang bisa menurunkan mata minus dan silinder tanpa harus operasi di VIO Optical Clinic.
Apa Sih Terapi Ortho K?
Terapi Ortho K adalah terapi pembentukan ulang kornea mata yang bertujuan untuk menghambat dan menurunkan pertumbuhan miopi atau mata minus tanpa proses pembedahan atau operasi. Metodenya menggunakan lensa kontak berbahan Rigid Gas Permeable (RGP) yang digunakan pasien saat tidur minimal 8 jam per hari. Perubahan signifikan ini tidak hanya memperbaiki penglihatannya tetapi juga memberikan dorongan besar pada kepercayaan diri dan kualitas hidupnya.
Sebelum menggunakan Ortho K di VIO Optical Clinic, Ayesha dan Ibunya mengaku telah mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan mata minusnya. Mulai dari mengkonsumsi obat herbal, vitamin madu, kacamata khusus, metode tradisional dengan daun sirih namun tidak membuahkan hasil. Ayesha dan Ibunya sempat putus asa, namun akhirnya merasa bersyukur sekali karena bisa menemukan metode Ortho K di VIO Optical Clinic.
“Waktu pertama kali datang ke VIO rasanya deg-degan ya. Anak saya, Ayesha, juga sampai nangis karena setakut itu melihat hasil pemeriksaannya. Dan ternyata benar aja, minusnya tinggi sampai -11.00 Namun yang bikin sedikit tenang, Dokter Mata yang menangani menginfokan bahwa minusnya Ayesha bisa turun dengan Ortho K. Setelah satu minggu memakai Ortho K ini, rasanya tuh kaget banget karena Ayesha udah merasa penglihatannya makin jelas dan Ayesha mulai terbiasa beraktivitas tanpa kacamata," ungkap haru Sri Utami, ibu dari Ayesha.
Andri Agus Syah, OD. FPCO. FAAO, founder sekaligus Dokter Optometri di VIO Optical Clinic, mengungkapkan, mata minus yang tinggi yang dialami Ayesha ini menjadi issue yang cukup serius karena kondisi ini bisa berujung pada komplikasi seperti retina lepas, glaukoma, mata malas, katarak, dan penyakit mata lainnya yang bisa menurunkan kualitas hidup anak serta berpengaruh pada mental mereka.
"Ortho K hadir untuk bisa menghambat laju pertumbuhan mata minus anak serta meminimalisir risiko komplikasi tersebut. Bahkan dengan adanya Ortho K, anak bisa bebas dari ketergantungan kacamata dan penglihatannya bisa lebih baik sehingga berpengaruh pada kualitas hidup mereka," ucapnya.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan saat Berpuasa
VIO Optical Clinic yang berdiri sejak tahun 2013 dibawah naungan Dokter Optometri lulusan Cebu Doctor University Phillipine berpengalaman yang tersertifikasi dari Fellow American Academy of Optometry (FAAO) dan memiliki spesialisasi dibidang Vision Therapy (Terapi Penglihatan) berskala global Internasional.
Dokter Optometri VIO Optical Clinic bersinergi dengan Dokter Spesialis Mata yang siap membantu untuk menangani permasalahan mata pasien. Pelayanan Vision Therapy di VIO Optical Clinic didukung dengan peralatan pemeriksaan yang up to date dan lengkap yang sekaligus berfungsi untuk mendeteksi penyakit yang membahayakan kesehatan mata, serta ditangani oleh Eyecare Professional terlatih.
Tingginya kepedulian VIO Optical Clinic terhadap kesehatan mata masyarakat Indonesia menjadikan kami terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan agar bisa mewujudkan visi kami untuk untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penglihatan yang lebih baik.
Tag
Berita Terkait
-
6 Alasan Mengapa Solana Menjadi Aset Kripto Pilihan Banyak Investor
-
Bangunan Kantor yang Keberlanjutan Dapat Tingkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Karyawan: Ini yang Perlu Jadi Perhatian
-
3 Tips Donor Darah Saat Berpuasa yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Melakukan
-
Penderita Tuberkulosis Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kenapa
-
Perkecil Ketimpangan, Begini Strategi Hadirkan Fasilitas Kesehatan Berstandar Internasional di Indonesia Timur
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence