Suara.com - Mandi wajib atau mandi junub merupakan syarat utama bagi umat Muslim untuk kembali dalam keadaan suci setelah mengalami hadats besar. Kesucian ini penting agar ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur'an, thawaf, hingga itikaf di masjid dapat diterima.
Menurut laman resmi Kementerian Agama, terdapat enam kondisi yang mengharuskan seseorang untuk mandi wajib. Pertama, mandi wajib diperlukan setelah terjadinya hubungan suami istri, meskipun tidak terjadi ejakulasi. Hal ini penting agar ibadah dapat dilakukan dalam keadaan suci dan bersih. Kedua, jika seorang laki-laki mengalami mimpi basah atau ejakulasi, maka ia diwajibkan untuk mandi besar sebelum melaksanakan ibadah.
Ketiga, setelah masa haid selesai, perempuan diwajibkan mandi besar sebelum kembali menjalankan ibadah. Hal ini sering kali menjadi pengalaman baru bagi remaja putri yang baru pertama kali mengalaminya. Keempat, perempuan yang mengalami nifas setelah melahirkan wajib mandi setelah masa nifasnya selesai, yang biasanya berlangsung sekitar 40 hari.
Kelima, baik melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar, perempuan diwajibkan mandi untuk membersihkan diri sebelum melaksanakan ibadah. Terakhir, seseorang yang telah meninggal dunia wajib dimandikan oleh keluarga atau orang yang bertugas untuk memandikannya sebelum proses pemakaman.
Rukun Mandi Wajib
Agar mandi wajib sah, terdapat dua rukun utama yang harus dipenuhi:
1. Niat
Niat merupakan syarat utama dalam mandi wajib. Berikut bacaan niat mandi junub:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Baca Juga: Tanggal 1 Syaban 2025 Hari Apa? Simak Keutamaan dan Amalan di Bulan Syaban
Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala.
Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala."
Dalam mazhab Syafi’i, niat ini harus dilakukan bersamaan dengan siraman air pertama ke tubuh.
2. Mengguyur Seluruh Tubuh
Seluruh bagian tubuh, termasuk rambut dan bulu-bulu halus, harus terkena air hingga ke kulit. Jika ada bagian yang tidak terbasahi air, maka mandi wajib dianggap tidak sah.
Sunah Mandi Wajib Agar Lebih Sempurna
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam, Apakah Boleh Menurut Ulama dan Fiqih?
-
KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis