Suara.com - Pebalap Ferrari Sebastian Vettel harus berjuang keras untuk meraih kemenangan pada Grand Prix Formula 1 Bahrain yang berlangsung pada Minggu (8/4/2018), pada start untuk ke-200nya.
Ban-ban mobilnya menyusut, sang pemuncak klasemen melewati bendera kotak-kotak dengan hanya keunggulan 0,6 detik atas pebalap Mercedes Valtteri Bottas, yang memberikan tekanan pada sepuluh putaran terakhir.
Rekan setim Bottas sekaligus juara bertahan Lewis Hamilton, yang start dari posisi kesembilan setelah dijatuhi penalti lima posisi karena pergantian gearbox yang tidak terjadwal, finis di urutan ketiga.
Vettel kini memimpin 17 poin atas Hamilton setelah dua dari 21 balapan.
Kemenangan di bawah sorotan lampu ini merupakan kemenangan ke-49 untuk Vettel sepanjang kariernya, dan kemenangan keempatnya di sirkuit padang pasir Sakhir.
Ini juga menjadikan pebalap 30 tahun itu, yang menang di Melbourne dua pekan silam, sebagai pebalap Ferrari pertama sejak kompatriotnya Michael Schumacher pada 2004 untuk memenangi dua balapan pertama musim.
"Ban-ban ini sudah habis, habis, pada sepuluh putaran terakhir," kata Vettel kepada rekan-rekan setimnya melalui radio setelah melewati garis finis.
Ia sebelumnya mengatakan kepada timnya bahwa semuanya berada dalam kendalinya, namun ia belakangan menyadari dengan senyuman, bahwa itu bukan realitas seutuhnya.
Baca Juga: Raikkonen Tabrak Mekanik, Ferrari Didenda Rp800 Juta Lebih
"Dengan kecepatan Bottas menurut saya ia akan mengejar saya. Ia berusaha untuk sebersih mungkin. Rencana kami berhasil namun Bottas sempat sedikit mengendus namun belakangan keteteran," kata juara dunia empat kali itu.
Vettel memimpin dari posisi terdepan, di mana Bottas menyusup ke posisi kedua setelah start dari posisi ketiga, namun sendirian mengakhiri pertarungan dengan pasangan Mercedes.
Keputusan Mercedes untuk menggunakan ban-ban medium dan strategi "one stop," dibandingkan langkah Ferrari untuk menggunakan ban yang lebih lunak sebagai antisipasi untuk start satu-dua, membuat pertarungan ini memanas.
Drama di pit, ketika rekan setimnya Kimi Raikkonen masuk untuk menguji strategi, membuat Ferrari diyakini dapat menandingi Vettel.
Berita Terkait
-
Kalah 2 Poin Saja, Max Verstappen Tetap Bangga Meski Gagal Rebut Gelar Juara Dunia F1 2025
-
Lando Norris Kunci Gelar Juara Dunia Formula 1 2025
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
-
Formula 1: Lewis Hamilton Blak-blakan Sulit Temukan Keseimbangan dalam GP Las Vegas
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan