Suara.com - Ketua Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari menilai Asian Para Games 2018 lebih dari sekedar perlombaan. Menurutnya, Asian Para Games 2018 menyiratkan pesan kepada dunia bahwa Indonesia ramah bagi penyandang disabilitas.
"Ini bukan hanya sebuah perlombaan, tapi ini tentang bagaimana kita menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Jakarta, khususnya Indonesia, negara ini, kota ini bisa menjadi tempat yang ramah untuk para penyandang disabilitas," kata Okto saat membuka Coordination Commision Meeting ke-5 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Lelaki yang juga menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) ini mengatakan, menyelenggarakan multievent yang diikuti puluhan negara, seperti APG 2018, merupakan misi besar yang membutuhkan banyak dukungan.
"Kita membutuhkan banyak support. Kita sadar tak mudah untuk menggelar ajang yang diikuti 43 negara," kata Okto.
"Dengan diselenggarakannya Coordination Commision Meeting ke-5 ini, semoga kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan kita harap, bapak Wakil Gubernur (DKI Jakarta Sandiaga Uno) bisa memberikan dukungan maksimal agar memastikan kita mendapatkan hasil yang memuaskan," lanjut Okto, yang juga promotor petinju ternama Indonesia, Daud Yordan.
Asian Para Games 2018 akan digelar 34 hari setelah Asian Games 2018, tepatnya pada 6-13 Oktober 2018. Dilangsungkan di Jakarta, multievent difabel terbesar se-Asia ini akan mempertandingkan 18 cabang olahraga.
Tag
Berita Terkait
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
-
Indonesia Siap Unjuk Gigi di Medical Tourism, Sandiaga Uno: Terapkan 3P
-
Sandiaga Bahas Fenomena 'Rojali': Dulu Zaman Saya Rombongan jadi Beli, Bukan Rombongan Jarang Beli
-
Kwik Kian Gie Wafat, Mahfud MD: Patah Tumbuh, Hilang Berganti, Semoga Muncul Generasi Sebaik Beliau
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025