Suara.com - Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengungkapkan penyebab melempemnya performa rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dengan motor Ducati.
Dikutip dari Autosport, Selasa (29/5/2018), menurut Dovizioso, karakteristik motor Ducati Desmosedici tidak cocok dengan gaya balap Lorenzo yang lebih lembut.
Di samping itu, lanjut Dovizioso, Lorenzo terbiasa dengan motor Yamaha yang memiliki karakteristik jauh berbeda dengan Ducati.
Baca Juga: Menpora Yakin Indonesia Masuk 10 Besar Asian Games, Ini Alasannya
"Saya tak ingin terlalu detail, tapi Jorge terbiasa mengendarai satu jenis motor—Yamaha—dan sangat tahu bagaimana cara mengendarai dan membuat motor itu bekerja," kata Dovizioso.
"Cara mengendarai semacam ini tidak akan berhasil di Ducati," lanjutnya.
Sejak pertama kali naik ke kelas MotoGP pada tahun 2008, pebalap berusia 31 tahun ini langung bergabung dengan pabrikan Yamaha.
Lorenzo menghabiskan sembilan musim kariernya di Yamaha dan meraih tiga gelar juara dunia MotoGP: 2010, 2012, dan 2015.
Tahun 2017 dia memutuskan mencari tantangan di Ducati dengan menandatangani kontrak selama dua tahun.
Namun, sampai saat ini Lorenzo belum sekalipun memenangi balapan. Hasil minor ini membuat pihak Ducati kecewa.
Bahkan, kabarnya mereka sudah siap jika rider Spanyol ini memutuskan tidak lagi bersama Ducati musim depan.
Dovizioso sendiri hanya menyarankan Lorenzo untuk berusaha keras beradaptasi dengan motor Ducati.
Baca Juga: Ketimbang Iannone, Espargaro Pilih Duet dengan Pebalap Italia Ini
"Tak ada yang bisa mengambil fakta bahwa Jorge Lorenzo adalah pebalap hebat. Tapi, cara balap yang sama tidak akan selalu bisa dipetik hasilnya di sini," ujar Dovizioso.
Berita Terkait
-
Harga Yamaha XMAX Bekas September 2025: Lengkap dari Generasi Awal Hingga Terakhir
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga
-
Duel Harga Honda Scoopy vs Yamaha Fazzio September 2025, Siapa yang Ramah Di Kantong?
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga