Suara.com - Kurang dari tiga bulan, jelang Asian Games 2018, pelatnas panahan mulai menerapkan simulasi baru demi mempertajam akurasi memanah para atlet.
Hal itu disampaikan pelatih kepala tim nasional (timnas) panahan Indonesia, Denny Trisjanto, saat ditemui awak media di Stadion Madya, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).
Denny mengatakan, dirinya telah menerapkan simulasi berupa perubahan aturan dalam target sasaran panahan, khususnya bagi atlet yang turun di nomor beregu.
Jika dalam latihan sebelumnya atlet masih boleh menembak di area lingkaran biru pada papan sasaran, kini mereka hanya diperbolehkan menembak ke lingkaran lebih kecil yang berwarna merah dan kuning.
"Itu (lingkaran biru) sudah saya hilangkan, jadi atlet sudah tak boleh lagi menembak kesitu. Jadi hanya ada kuning dan merah saja," ungkap Denny.
Menurut Denny, hal itu dilakukan agar para atlet panahan bisa lebih disiplin mengenai akurasi memanah mereka. Sebab, memanah ke area lingkaran biru dinilai bukan sebuah keberhasilan, karena poin yang diperoleh cukup kecil.
"Jadi hanya ada kuning dan merah saja, kalau anak panahnya ke (lingkaran) biru kita anggap miss (gagal). Karena kekalahan kita disitu, anak-anak masih ada yang menembak biru. Biru itu tak menguntungkan lawan, tapi mengurangi skor kawan," jelas mantan atlet pancak silat nasional itu.
Denny pun mencontohkan bagaimana pentingnya akurasi dalam cabang olahraga panahan, khsusunya bagi nomor beregu baik recurve maupun compound.
"Misalkan, dua temannya sudah dapat poin 10 dan 10, tapi dia cuma dapat 6, tiga nah lawannya menembak tiga kali dengan poin masing-masing 9, maka kita sudah kalah," tutur Denny menjelaskan.
Selain menggelar simulasi, Denny juga mengatakan telah memberi tambahan latihan bagi seluruh atletnya. Selain latihan formal pagi dan sore hari, di sesi malam, Denny memberikan porsi meditasi untuk memperbaiki kualitas pernafasan atlet.
"Sekarang masuk pra kompetisi, fisik (atlet) sudah mulai turun. Tapi dengan kita latihan pernafasan, mereka bisa latihan terus," kata Denny.
Saat ini skuat panahan Indonesia telah komplit terdiri dari 16 atlet yang terbagi delapan putra dan delapan putri.
Di Asian Games 2018, kontingen panahan Indonesia tak dibebankan medali oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), namun atas kesepakatan personal dengan Menpora Imam Nahrawi, mereka diharapkan mampu mendulang satu medali emas dari nomor recurve beregu campuran atas nama Diananda Choirunisa dan Riau Ega Agata Salsabila.
Berita Terkait
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Panahan Indonesia Raih 2 Emas di Para Archery World Ranking Tournament 2024
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
-
Indonesia Rebut Medali Perunggu Panahan Recurve Beregu Putra Asian Games 2022
-
Kisah Kim Min-jae: Pernah Main di Indonesia, Kini Gabung Bayern Munich
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025