Sport / Arena
Kamis, 18 Desember 2025 | 12:46 WIB
Arsip - Pemanah Nurisa Dian Ashrifah melepaskan anak panah ke target pada semi final panahan nomor compound putri PON XXI Aceh-Sumut 2024 di venue panahan, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Kamis (12/9/2024). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Baca 10 detik
  • Tim panahan compound putri Indonesia memenangkan emas SEA Games 2025 setelah 12 tahun penantian.
  • Kemenangan dramatis diraih trio andalan atas Singapura dengan skor tipis 228-227 di Bangkok, Thailand.
  • Emas ini mengakhiri puasa gelar sejak SEA Games 2013 dan menjawab keraguan pasca kegagalan Asian Games.

Suara.com - Para Srikandi panahan compound putri Indonesia akhirnya sukses menuntaskan misi besar mereka untuk mengakhiri puasa gelar juara yang telah bertahan selama lebih dari satu dekade di ajang SEA Games 2025.

Kemenangan dramatis atas Singapura di partai final memastikan medali emas kembali ke pelukan Tim Indonesia setelah penantian panjang selama 12 tahun lamanya.

Trio andalan yang terdiri dari Nurisa Dian Ashrifah, Ratih Zilizati Fadhly, dan Yurike Nina Bonita Pereira tampil sebagai pahlawan di Football Field 1, Bang Kapi, Bangkok, pada Kamis (18/12/2025).

Pertarungan memperebutkan podium tertinggi berlangsung sangat sengit hingga anak panah terakhir dilepaskan oleh kedua tim.

Ketenangan mental para atlet teruji saat mereka berhasil mengunci kemenangan tipis dengan skor akhir 228–227 atas tim Singapura.

Emas ini menjadi catatan sejarah yang sangat emosional karena terakhir kali nomor compound putri berjaya adalah pada SEA Games 2013 di Naypyidaw, Myanmar.

Setelah momen manis itu, prestasi terbaik tim Merah Putih hanya mentok di medali perunggu pada edisi 2017 di Kuala Lumpur dan perak saat SEA Games 2019 di Filipina.

Ratih Zilizati Fadhly tak bisa menyembunyikan rasa harunya usai melewati pertandingan yang sarat beban sejarah tersebut.

“Masya Allah, pertandingannya penuh drama. Terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat Indonesia. Doa-doanya sangat berarti bagi kami,” ujar Ratih seusai pertandingan.

Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2025: Thailand Melesat, Indonesia di Posisi Kedua Jauhi Vietnam

Ia mengungkapkan bahwa medali ini sekaligus menjadi jawaban telak atas keraguan yang sempat membayangi tim pasca kegagalan di Asian Games sebelumnya.

“Pressure-nya sangat tinggi karena compound putri kembali mencetak sejarah setelah vakum cukup lama. Di Asian Games kemarin kami hampir, hanya finis di peringkat empat. Dengan tim yang baru dan adik-adik yang luar biasa, alhamdulillah hari ini kami bisa menjawab semuanya dengan emas,” katanya.

Kemenangan ini menjadi pembuktian bahwa tim compound putri layak diperhitungkan di kancah Asia Tenggara.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami atlet terbaik Indonesia dan hari ini kami membuktikannya,” ujar Ratih menegaskan.

Bagi Yurike Nina Bonita Pereira, pencapaian di Thailand ini memiliki arti yang sangat personal dalam kariernya sebagai atlet panahan.

Ini merupakan medali emas pertamanya di ajang pesta olahraga Asia Tenggara setelah sebelumnya harus puas dengan perak pada edisi 2019.

Load More