Suara.com - Hari Minggu, 15 Juli 2018, menjadi momen tidak terlupakan seumur hidup bagi Luca Marini, adik tiri pebalap legendaris Valentino Rossi.
Di hari itulah Marini meraih podium perdana dalam kariernya. Marini, yang memperkuat tim Sky Racing Team VR46—tim milik Rossi—, finis ketiga di Moto2 Jerman.
Start dari posisi kedua, Marini yang mengendarai motor Kalex, finis di belakang Brad Binder (Red Bull KTM Ajo/KTM) dan Joan Mir (EG 0,0 Marc VDS/Kalex) di Sirkuit Sachsenring.
Baca Juga: Rosida, Sosok Dibalik Kesuksesan Lalu Muhammad Zohri
Kesuksesan naik podium ini membuat Rossi bangga. Sebab, instingnya agar Marini—satu Ibu tapi beda Ayah dengan Rossi—untuk langsung tampil di Moto2 terbukti mulai membuahkan hasil.
"Saya sangat senang dengan podium yang diraih Luca Marini," kata Rossi, dikutip dari Paddock GP, Rabu (26/7/2018).
"Saya benar-benar harus membujuk Luca untuk langsung tampil di Moto2 dua tahun lalu. Dia tidak percaya kepada saya saat itu. Dia berpikir untuk satu musim dulu di Moto3," lanjut rider Movistar Yamaha.
Luca Marini bukan tak pernah merasakan ketatnya kompetisi balap Moto3. Pebalap berusia 20 tahun ini pernah sekali tampil di ajang Moto3.
Baca Juga: Pedrosa: Pebalap Saat Ini Lebih Sibuk dengan Media Sosial
Saat itu, adik tiri Valentino Rossi ini mendapat wildcard untuk tampil di Moto3 San Marino di Sirkuit Misano, 15 September 2013.
Setelah semusim tak berkompetisi di tahun 2014, di tahun berikutnya Luca Marini kembali mendapat wildcard untuk tampil di ajang Moto2 San Marino, 13 September 2015, sebelum akhirnya turun semusim penuh di Moto2 2016 hingga sekarang.
Berita Terkait
-
Akan Dipakai di Moto3? Intip Spesifikasi dan Harga Motor Yamaha R7
-
Bajaj Beberkan Strategi Selamatkan KTM: Produksi Eropa Sudah Mati
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Resmi, 3 Pembalap Ini Teken Kontrak Baru Jelang MotoGP Catalunya 2025
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand