Suara.com - Atlet angkat berat paralympic Provinsi Kalimantan Selatan Hero Pariyono mengaku telah mengirim surat untuk Presiden RI Joko Widodo.
"Isi surat yang saya kirim untuk bapak Presiden itu mengenai curahan hati karena tidak dipanggil dalam pelatihan nasional (Pelatnas) untuk Asian Para Games 2018," ujarnya di Banjarmasin, Rabu (1/8/2018).
Menurut dia, segala upaya sudah dilakukan untuk menembus kepercayaan negara agar bisa masuk skuat atlet angkat berat pada Asian Para Games yang akan berlangsung di negara ini pada 6-13 Oktober 2018.
"Bahkan saya sudah dinyatakan lolos pada seleksi persiapan atlet angkat berat untuk Asian Para Games di bulan Oktober 2017 lalu, ternyata setelah itu saya tidak dipanggil untuk Pelatnas Asian Para Games 2018," tuturnya.
Hero menduga, telah dicekal National Paralympic Committee (NPC) pusat di Solo agar dirinya tidak bisa berlaga pada Asian Para Games 2018.
"Akibat ketidakjelasan kenapa saya tidak dipanggil untuk mengikuti Pelatnas Asian Para Games ini, saya sangat kecewa, bahkan membuat semangat saya benar-benar menjadi drop," paparnya.
Dia mengaku ketidakadilan ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya pada Asean Para Games Malaysia pada 2017, Hero juga tidak diikutkan dalam Pelatnas. Padahal dirinya adalah peraih medali emas pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Jawa Barat.
"Bahkan prestasi saya pada Peparnas PON 2016 itu memecahkan rekor nasional, jadi saya heran kenapa saya tidak diberi kesempatan untuk membela negara saat di negara sendiri ini akan berlangsungnya," jelasnya.
Hero pun sudah melapor ke Kementerian Pemuda dan Olahraga, namun sayangnya belum mendapat hasil maksimal alias tidak ada titik temu yang memuaskan dirinya.
Baca Juga: Cak Imin Tak Yakin Prabowo Maju Jadi Capres Lawan Jokowi
"Usaha saya terakhir untuk mendapatkan hak bisa berlaga di Asian Para Games 2018 ini, saya pun akhirnya memberanikan diri mengirim surat untuk bapak presiden, moga beliau mendengarkan keluhan saya ini, sebab penting bagi saya mendapat perhatian beliau," tuturnya.
Dia menyebutkan telah membela negera tercinta ini di beberapa kegiatan para games bahkan meraih medali emas, yakni di Vietnam 2003, Filipina 2005 dan Thailand 2008.
"Pada Kejuaraan dunia CUP Malaysia 2007 mendapat medali perak, Asean Paragames di Indonesia pada 2011 mendapat medali perak, pada Malaysia Open 2012 mendapat medali perunggu dan mendapat medali perak pada Asean Para Games di Myanmar 2014," tuturnya.
Dia pun pernah pula menjadi atlet nasional di Asian Para Games di Inchoen Korea pada 2014, dan mendapat prestasi rangking empat dan rangking 6 pada Powerlifting di Kazakstan 2015.
Dia menyebutkan, dulu di pelatnas, sering latihan beban berat 200 sampai 220 Kg. Artinya kalau masih dipanggil dalam Pelatnas Asian Para Games 2018 akan bisa mengejar limit angkatan, karena tekad dan keinginannya sangat kuat sekali terus membela negara ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
Sertijab Menpora, Dito Ariotedjo Mendadak Tanya Roy Suryo: Ijazah Erick Thohir Aman?
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak? Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025