Suara.com - Jafro Megawanto kembali menyumbang medali emas bagi Indonesia di Asian Games 2018. Kali ini, atlet berusia 22 tahun itu meraih emas dari nomor akurasi individu putra, Kamis (23/8/2018).
Dia mengalahkan pesaing terdekatnya asal Thailand, Jirasak Witeetham, dalam pertandingan yang digelar di Gunung Mas, Puncak, Bogor.
Dari data yang dilansir INASGOC, Jafro yang start dari posisi ke-33 atau terakhir, mencatatkan dua poin di masing-masing ronde 9 dan 10.
Baca Juga: Penjualan Tiket Asian Games Semrawut, Ini Penjelasan INASGOC
Hasil itu membuat Jafro Megawanto mengumpulkan total 27 poin dan mengalahkan 47 poin yang diperoleh Jiarasak.
Untuk diketahui, di pertandingan cabang olahraga paralayang nomor ketepatan mendarat, perhitungan poin dilakukan secara terbalik. Atlet yang mendapatkan poin terkecil menjadi pemenang.
Menurut Pelatih Tim Paralayang Indonesia, Gendon Subandono, perjuangan Jafro Megawanto meraih medali emas sangat menegangkan.
Hingga detik-detik terakhir, seluruh ofisial belum mengetahui siapa yang akan menjadi juara. Perbedaan poin antara Jafro dan Jirasak sangat tipis.
"Ya kita meraih medali emas dengan perjuangan yang sangat menegangkan hingga akhir ronde. Jadi sebelum Jafro menyentuh titik (mendarat), kita tak tahu siapa yang jadi juara," kata Gendon saat dihubungi Suara.com, Kamis (23/8/2018).
"Begitu menyentuh, kita baru tahu bahwa dia adalah juara sejati," sambungnya.
Medali emas ini jadi yang kedua bagi tim paralayang Indonesia di Asian Games 2018. Sehari sebelumnya, Jafro Megawanto dan kawan-kawan menggondol medali emas di nomor akurasi beregu putra.
Gendon menyebut hasil ini membuka mata bahwa Jafro punya potensi besar sebagai atlet paralayang analan Indonesia di masa depan.
Diusia Jafro yang masih sangat muda, Gendon menilai anak asuhnya memang harus diberikan jam terbang lebih banyak.
"Ya dia masih muda, butuh event-event internasional. Hasil ini membuktikan dia memang potensial untuk kedepannya," kata Gendon.
Berita Terkait
-
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
-
Timnas Indonesia U-23 Jadi Sasaran, Malaysia Ingin Ukur Level Pemain
-
Tandem Paralayang: Serunya Menikmati Indahnya Kota Batu di Atas Awan!
-
Starting XI Timnas Indonesia Saat Meraih Kemengan Pertama Atas Jepang
-
Serang Timnas Indonesia U-17, Ada Dendam India 62 Tahun Lalu
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya