Suara.com - Puspa Arumsari berhasil meraih medali emas pertama dari cabor pencak silat Asian Games 2018. Dirinya pun mengaku ingin menggapai mimpi selanjutnya, yakni turun pentas di ajang Olimpiade.
Seperti diketahui, Puspa Arumsari berhasil merebut medali emas pencak silat nomor seni tunggal putri setelah mencatatkan total poin 467, mengalahkan pesilat Singapura Nurzuhairah Mohammad Yazid (445 poin) dan pesilat Filipina Cherry May Regalado (444 poin).
Dirinya mengaku puas bisa menggondol medali emas di rumah sendiri, Indonesia. Kini, Puspa mengaku akan kembali fokus mempersiapkan diri demi menatap turnamen-turnamen lainnya.
Meski cabor pencak silat belum terdaftar di Olimpiade, Puspa berharap suatu saat nanti dia bisa mentas di multi event olahraga paling bergengsi di dunia tersebut.
"Target dari awal memang harga mati, harus medali emas yang didapatkan. Kalau target pribadi awalnya ingin bisa meraih poin 468, tapi 467 sudah sangat memuaskan," buka Puspa Arumsari di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Senin (27/8/2018).
"Saya sangat berharap sekali untuk (berlaga) di Olimpiade, minimal kita bisa main di laga eksebisi saja itu sudah bersyukur sekali," imbuhnya.
Peraih medali emas Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 itu pun mengaku belum puas meski telah mencatatkan sejarah sebagai pesilat Indonesia pertama yang sukses meraih medali emas di Asian Games 2018.
Menurutnya, teknik, mental dan kemampuannya masih harus terus digembleng demi tampil lebih baik lagi. Sebab, selain sudah meratanya level-level pesilat dunia, dirinya ingin menjaga pamor bahwa kiblat silat adalah Indonesia.
"Lawan terberat itu diri sendiri, tapi untuk silat kini sudah hampir merata di seluruh dunia, semua sudah bisa silat dan mumpuni. Tapi tetap, kiblat silat itu Indonesia. Silat adalah milik kita," tukasnya.
Baca Juga: Indonesia Rebut Emas Pencak Silat di Asian Games 2018
Berita Terkait
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
-
Kisah Kim Min-jae: Pernah Main di Indonesia, Kini Gabung Bayern Munich
-
Raja Sapta Oktohari: Presiden Jokowi Layak Diangkat Jadi Bapak Olahraga Indonesia
-
Profil Kim Min-jae, Bek Anyar Napoli Asal Korsel yang Pernah Main di Indonesia
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Domino Bisa Naik Kelas Jadi Olahraga Prestasi Lewat IDoT 2025
-
Rivan Nurmulki dan Fahreza Rakha Berpeluang Raih Quatrick Emas Medali SEA Games
-
Dihajar Wakil Thailand, Zaki Ubaidillah Akui Butuh Banyak Belajar Demi Konsisten di Level Tinggi
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Daftar Pemain Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025: Ada Rivan Nurmulki, Farhan Halim Absen
-
Legenda Basket Tony Parker Turun Tangan, Latih Prancis di Piala Dunia FIBA U-17 2026
-
Tinggi 2,33 Meter, Olivier Rioux Catat Rekor sebagai Pebasket Tertinggi dalam Sejarah NCAA
-
Zhang Ziyu Cetak Sejarah, Pebasket Putri China Pertama yang Lakukan 'Dunk'
-
Belanda Lagi, Erick Thohir Jalin Kerja Sama untuk Bangun Pemuda dan Olahraga
-
Eks Pelatih CLS Knights Kembali ke Indonesia, Latih RANS Simba Bogor