Suara.com - Atlet atletik Indonesia, Hendro Yap mengatakan, akan tetap menekuni profesinya sebagai atlet jalan cepat, meski dokter telah memvonisnya bakal lumpuh jika tak segera berhenti.
Vonis tersebut muncul setelah tim fisioterapi menemukan fakta bahwa kedua lutut Hendro sudah dalam kondisi mengkhawatirkan untuk bisa tetap menjalani profesinya.
Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang dialaminya pada 2012 silam, serta fakta bahwa lututnya telah terserang pengapuran, membuat dokter menyarankan peraih medali emas jalan cepat 20 km putra SEA Games 2013 dan 2015 itu untuk segera pensiun.
Baca Juga: 'Persatukan' Jokowi dan Prabowo Dalam Pelukan, Ini Tujuan Hanif
Namun Hendro mengaku tak mau menyerah dan masih ingin memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia. Dia pun kini berharap datangnya sebuah keajaiban agar cedera ACL yang dideritanya bisa kembali pulih.
"Saya berharap ada keajaiban. Saya berharap Tuhan memberikan saya mukjizat dan keberkahan-Nya agar saya bisa sembuh. Karena menurut dokter saya seharusnya sudah berhenti. Karena kalau tidak, vonisnya adalah lumpuh. Karena ini menyangkut ke tulang ekor juga," kata Hendro ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Hendro mengaku masih ingin turun dibanyak kejuaraan jalan cepat. Terdekat, dia akan bersiap untuk ikut serta pada SEA Games 2019 Filipina.
Hendro bersikeras tak ingin pensiun dini. Dirinya yakin raihan medali emas di SEA Games 2015 bukanlah gelar juara terakhir yang bisa diraihnya.
"Saya keep terus. Saya tetap tak mau memikirkan (cidera), karena saya masih butuh prestasi di atletik, maka saya memaksakan turun di SEA Games," ujar Hendro.
"Saya tak mau pensiun dini, saya masih ingin merasakan keberhasilan saya lebih lama lagi," tutupnya.
Di Asian Games 2018, Hendro Yap gagal menjadi yang tercepat di nomor jalan cepat 50km putra, Kamis (30/8/2018) pagi.
Dia hanya menempati urutan kelima dengan catatan waktu 4 jam 32 menit 20 detik.
Baca Juga: Profil Hanifan Yudani Kusumah, 'Inisiator' Berpelukannya Jokowi dan Prabowo
Meski begitu, capaian waktu tersebut sudah cukup baginya untuk memecahkan rekor nasional (rekornas) jalan cepat 50km putra.
Sebelumnya, rekornas ini bertahan selama 21 tahun, atas nama Sutrisno, yang menorehkan waktu 4 jam 32 menit 32 detik di Kejuaraan Filipina Terbuka pada 1997.
Tag
Berita Terkait
-
Belum Ditentukan, Siapa yang Pantas Menjadi Nakhoda Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
-
Resmi! Erick Thohir Copot Ketua Komdis PSSI
-
Kasus Narkoba Divonis Ringan, Fariz RM Tinggal Kejar Bebas Bersyarat
-
Berulang Kali Ditangkap, Fariz RM Divonis 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 800 Juta
-
Gerald Vanenburg Dikasih Semangat oleh Calon Penggantinya
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi