Suara.com - Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) resmi meluncurkan pernak-pernik atau merchandise perhelatan Asian Para Games 2018 pada, Rabu (3/10/2018), di GBK Arena, Senayan, Jakarta.
Belajar dari Asian Games 2018, INAPGOC selaku panitia pelaksana menyebut tak akan menjual pernak-pernik hanya disatu titik saja.
Untuk menghindari antrean, mereka telah menyiapkan delapan titik penjualan merchandise resmi Asian Para Games 2018.
"Dengan distribusi ke venue-venue diharapkan bisa membagi konsentrasi antrean," ujar Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari usai peluncuran merchandise Asian Para Games 2018.
Sementara itu, Plt Wakil Direktur Revenue and Sponsorship INAPGOC, Susan Asiani mengatakan, para pembeli bisa menemukan dan membeli pernak-pernik resmi Asian Para Games 2018 di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan dan venue Jakarta Internasional Velodrome, Jakarta Timur.
Khusus bagi atlet dan ofisial, INAPGOC menyediakan satu titik penjualan pernak-pernik di Wisma Para Village, Kemayoran, Jakarta Utara.
Di komplek GBK sendiri Susan menyebut akan tersedia enam titik dengan dua diantaranya merupakan Mega Store. Sementara di Velodrome dan Wisma Para Atlet akan disediakan masing-masing satu titik.
"Store utama di Parkir Selatan dan Stadion Akuatik. Juga disediakan gerobak di beberapa venue cabang olahraga favorit seperti di Istora, Hall Basket, Lapangan Tembak, dan Tenis Indoor. Dengan masing-masing satu titik di Velodrome dan Wisma Para Atlet jadi total delapan titik," ujar Susan.
Seluruh merchandise Asian Para Games 2018 akan mulai dipasarkan pada, Sabtu (6/10/2018). Atau bertepatan dengan Upacara Pembukaan Asian Para Games 2018.
Baca Juga: Jika Somasi Tak Digubris, Roy Seret Kemenpora ke Jalur Hukum
Sekitar 200 ribu pernak-pernik yang tersedia akan dijual dengan harga berkisar Rp 50 ribu hingga yang termahal Rp 900 ribu.
"Yang masuk digudang 200 ribu buah, nanti akan ditambah kuotanya," tukas Susan.
Asian Para Games 2018 akan digelar di Jakarta dari 6-13 Oktober 2018. Mempertandingkan 18 cabang olahraga, pesta olahraga difabel terbesar se-Asia ini diikuti hampir tiga ribu atlet dari 43 negara.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia U-23 Jadi Sasaran, Malaysia Ingin Ukur Level Pemain
-
Intip Jenis Merchandise Konser Green Day di Jakarta, Berapa Harganya?
-
Starting XI Timnas Indonesia Saat Meraih Kemengan Pertama Atas Jepang
-
Serang Timnas Indonesia U-17, Ada Dendam India 62 Tahun Lalu
-
Diskon 10% Merchandise BRI Liga 1 di Fan Corner FX Sudirman, Bayar Pakai BRI Makin Untung!
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot