Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti berharap pasangan ganda putra, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto bisa melaju ke BWF World Tour Final yang akan berlangsung di Guangzhou, Cina, 12-16 Desember mendatang.
Demi menjaga asa tersebut, Susy meminta kedua pemain bisa memanfaatkan empat turnamen sisa, demi mengatrol peringkat klasemen Race to Guangzhou.
Seperti diketahui, posisi Fajar / Rian merosot ke peringkat 12 klasemen dengan perolehan 49.175 poin. Itu disebabkan karena keduanya mengundurkan diri di dua tur Eropa yakni Denmark dan Prancis Open 2018.
Demi tampil di Guangzhou pada Desember nanti, ganda putra ranking delapan dunia ini seetidaknya harus mengumpulkan sejumlah poin agar bisa merangsek ke peringkat delapan. Peringkat delapan sendiri merupakan batas akhir mengikuti BWF World Tour Final.
"(Setelah mundur dari dua tur Eropa), ya mereka kini sudah siap untuk kembali bertanding," kata Susy Susanti saat dihubungi Suara.com, Selasa (6/11/2018).
"Semoga di sisa empat kejuaraan ini, Fajar/Rian bisa menambah poin dan memperbaiki rangking agar bisa lolos ke BWF World Tour Final (2018) di Guangzhou," imbuh Susy.
Seperti diketahui, Fajar/Rian harus absen di dua turnamen Eropa karena urusan keluarga. Fajar yang saat itu sudah tiba di Odense, Denmark, harus pulang ke Indonesia untuk menemui keluarganya yang sakit.
Akibat absen di dua turnamen level BWF World Tour Super 750, keduanya harus menerima konsekuensi bermain di empat turnamen berturut-turut menjelang BWF World Tour Final yakni Fuzhou China Open 2018, Hong Kong Open 2018, Syed Modi International Badminton Championships 2018 serta Korea Masters 2018.
Di babak pertama Fuzhou Cina Open 2018 sendiri, pasangan peraih medali perak Asian Games 2018 itu akan menghadapi wakil Cina Taipei, Liao Min Chun/Su Ching Heng. Pertandingan itu akan berlangsung hari ini, Selasa (6/11/2018) pukul 12;50 waktu setempat.
Baca Juga: Bima Sakti akan Umumkan Kapten Timnas Indonesia di Singapura
Berita Terkait
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi