Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengakui gagal menunjukkan permainan terbaik saat menghadapi Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di semifinal Hong Kong Open 2018, Sabtu (17/11/2018).
Dalam laga yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Kwoloon, Fajar/Rian kalah dua game langsung, dengan skor 22-24 dan 15-21.
Fajar/Rian yang sempat unggul 20-18 di game pertama pada akhirnya harus membayar mahal, setelah tak mampu menyudahi perlawanan ganda putra ranking tiga dunia itu.
Bahkan di game kedua, permainan mereka terlihat hancur lebur. Baik Fajar maupun Rian kerap kali melakukan kesalahan sendiri hingga memudahkan pasangan Jepang meraih tiket final Hong Kong Open 2018.
Usai laga, Fajar mengaku sadar betul bahwa mereka kalah karena tak mampu memanfaatkan keunggulan di game pertama. Dirinya menyebut kekalahan seperti ini tak boleh lagi terjadi.
"Di game pertama itu momen yang seharusnya tidak kalah, kami tidak bisa memanfaatkan kesempatan. Mungkin kurang tenang dan kurang pintar," ujar Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (17/11/2018).
"Memang harus diakui, di level seperti ini, di poin-poin kritis tidak boleh lengah, kalau lengah ya pasti enggak bisa. Ke depannya kami tidak boleh seperti ini," imbuhnya.
Senada dengan Fajar, Rian mengatakan hilangnya kesempatan menang di game pertama memengaruhi mental mereka. Meski sempat unggul di awal-awal game kedua, Kamura/Sonoda sudah terlanjur percaya diri.
"Kepikiran soal kekalahan game pertama mungkin ada. Tapi di game kedua itu kami sempat memimpin perolehan angka di awal. Kemudian kami banyak tertekan lawan, mereka bermain lebih safe," ungkap Rian.
Baca Juga: Fajar / Rian Takluk, Skenario All Indonesian Final Buyar
Kekalahan ini membuat skenario All Indonesian Final Hong Kong Open 2018 urung terwujud.
Pasalnya, Indonesia telah dipastikan meraih satu tempat di final setelah terjadi duel sesama wakil Merah Putih di semifinal Hong Kong Open 2018, antara Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Hingga berita ini diturunkan pertandingan kedua pasangan belum dimainkan.
Berita Terkait
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
-
11 Tahun Bersama, Fajar Alfian/Rian Akhiri Duet di Momen Paling Emosional
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi